PVBMG Laporkan Gunung Ili Lewotolok Masih Terus Alami Erupsi

- 9 Januari 2021, 16:26 WIB
Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. /Dok. BNPB INdonesia/

SINARJATENG.COM - Telah terjadi erupsi yang berkelanjutan di Gunung Ili Lewotolok, NTT, pada 8 Januari lalu.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini masih terus erupsi.

Hal itu juga dijelaskan oleh Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok Stanis Ara Kian dihubungi dari Kupang.

Baca Juga: Kasus Perdagangan Satwa dilindungi Berhasil Diungkap Polresta Banyumas

"Telah terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok, NTT, pada 8 Januari 2020 pukul 08.20 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter di atas puncak (± 2.423 meter di atas permukaan laut)," jelasnya.

Berdasarkan laporan, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 25 menit," katanya.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2021, Lihat 5 Resolusi Sederhana yang Anti Gagal

Sampai saat ini erupsi masih berlanjut sementara letusan disertai suara gemuruh juga masih terjadi.

Saat ini Gunung Ili Lewotolok berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak berada di lokasi itu dan tidak melakukan pendakian.

Selain tidak diizinkan beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah Gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 4 km dari puncak atau pusat aktivitas gunung.

Baca Juga: Gandeng PWI Jateng, Baznas Terus Sosialisasikan Program Kegiatan

Sementara itu dari hasil pantauan visual sejak pukul 06.00 Wita sampai dengan 12.00 Wita, pihaknya melaporkan bahwa asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 700-1000 meter di atas puncak kawah.

Kemudian juga terjadi empat kali letusan dengan tinggi abu berkisar dari 700-1.000 meter dan warna asap putih dan kelabu.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Lembata, NTT telah memulangkan ribuan warga dari 15 desa yang mengungsi akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok itu

Baca Juga: Dalam Kegiatan Virtual, Dubes Lutfi Rauf Sapa Mahasiswa Indonesia di Mesir

"Warga dari 15 desa sedang dalam proses pemulangan. Tinggal satu desa yaitu Desa Jontana yang belum bisa dipulangkan karena berada pada radius di dalam 4 km dari kawasan bencana," kata Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah