Perubahan Besar Dibawa PT KPC ke Kutai Timur, Kalimantan Timur

- 22 November 2020, 23:39 WIB
PT KPC yang berbasis di Kutai Timur, Kalimantan Timur telah bergerak melakukan sejumlah perubahan positif terhadap warga yang berada di sekitar area tambang.
PT KPC yang berbasis di Kutai Timur, Kalimantan Timur telah bergerak melakukan sejumlah perubahan positif terhadap warga yang berada di sekitar area tambang. /Dok. KPC/

SINARJATENG.COM - PT KPC yang berbasis di Kutai Timur, Kalimantan Timur telah bergerak melakukan sejumlah perubahan positif terhadap warga yang berada di sekitar area tambang.

Sebagai raksasa tambang di Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC) tidak hanya fokus melakukan eksplorasi tambang khususnya di Kutai Timur.

Namun selain melakukan eksplorasi tambang, PT KPC juga tidak lupa untuk memperhatikan lingkungan serta keadaan sosial di sekitar area tambang di wilayah Kutai Timur.

Baca Juga: 'Sarapan' Buku How Democacies Die, Anis Baswedan Tuai Tanggapan Wakil Ketua MPR RI

Hal ini tidak mengada-ngada, seorang warga yang juga mantan Pengurus BPD Desa Kraitan, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur bernama Jan menuturkan perubahan besar setelah hadirnya PT KPC untuk melakukan eksplorasi tambang di Kutai Timur.

Jan mengaku saat ini dia sudah memiliki mobil jenis Grand Max sebagai kendaraan operasionalnya untuk mengangkut pisang hasil berkebun.

Jika dulu dia harus susah payah menjual pisang ke kota lantaran tidak mempunyai kendaraan, kini Jan bisa langsung mengantarkan pisang ke kota menggunakan mobilnya sendiri.

Baca Juga: Usahakan Kemudahan dan Kepastian, Pemerintah Kebut RPP Perizinan Berusaha Berbasis Resiko

“Saya sengaja pilih mobil Grand Max untuk muat pisang. Dengan mobil Grand Max, saya bisa langsung jual sendiri ke kota,” kata Jan saat ditemui oleh Tim Pikiran Rakyat belum lama ini.

Kehadiran PT KPC di Kutai Timur dikatakan Jan juga sekaligus menepis anggapan masyarakat bahwa masyarakat di sekitar tambang biasanya akan kesulitan dari sisi ekonomi.

Namun Jan menegaskan sekaligus membantah bahwa PT KPC sebagai raksasa perusahaan tambang justru tidaklah demikian.

Baca Juga: Internet Bisa dan Berhak Untuk Semua, Onno W Purbo Raih Jonathan B Postel Service Award ISOC

Dia mencontohkan, ketika sebelum ada PT KPC, jalan di sekitar sangat tidak layak dilewati dan hanya berupa tanah yang saat hujan bisa sangat membahayakan.

Ketika PT KPC memulai tambang di Kutai Timur, semua langsung berubah. Jalan yang tadinya tak layak, kini jadi beraspal dan bisa menunjang aktivitas warga lebih mudah.

Jan bahkan mengaku seringkali marah ketika masih ada warga lain yang kerap mengeluhkan sulitnya ekonomi saat pindah ke Segading Baru. Padahal hidup warga banyak yang berubah ketika PT KPC mulai beroperasi.

Baca Juga: 1 Juta Copy Dalam 30 Menit Pertama, Kini BTS Life Goes On Rajai Lagu iTunes di 90 Negara

Dia mencontohkan, ketika dulu sebelum ada PT KPC, tidak ada warga Dayak Basap yang mempunyai kendaraan. Jangankan mobil, motor saja tidak punya.

Namun bisa dilihat sekarang, bahkan ada beberapa keluarga yang bisa mempunyai lebih dari dua kendaraan baik itu mobil ataupun motor.

“Menurut aku sih meningkat ekonominya. Dulu mana ada orang Dayak Basap punya mobil, punya motor. Sekarang sudah banyak yang punya mobil, punya motor. Satu keluarga bisa punya dua. Dan itu gara-gara KPC. Motor saya empat dan mobil satu,” kata Jan.

Baca Juga: IndiHome Ikut Hiasi Industri Musik Indonesia Lewat 'Semua Bisa Berubah Maju Cover Song Competition'

Dilansir dari Pikiran Rakyat berjudul Peningkatan Ekonomi Warga sejak PT KPC Mulai Beroperasi di Kutai Timur Perubahan positif ini tidak hanya dialami oleh Jan saja, warga lain yang telah pindah ke Kampung Budaya Segading Resettlemen juga merasakan peningkatan ekonomi seperti Jan.

Dengan dukungan dari Kementerian Pertanian RI di Kampung Budaya, sejumlah program seperti Pertanian Keluarga (Family Farming) juga turut andil dalam peningkatan ekonomi warga.

Dengan luas lahan sekitar 23 hektare, sebanyak delapan rumah tangga dan beberapa petani ikut dalam budidaya tanaman pangan seperti jagung, semangka dan cabai yang diharapkan akan panen memenuhi kebutuhan warga Bengalon dan Kutai Timur.***

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah