SINARJATENG.COM - Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2019, tingkat pengangguran lulusan SMK pada level Jawa Barat sebesar 13%.
Angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengangguran lulusan SMK pada level nasional sebesar 8%.
Pemerintah Provinsi menargetkan bisa menurunkan tingkat pengangguran lulusan SMK di Jawa Barat menjadi di bawah 13 persen. Namun, pandemi Covid-19 menjadi tantangan untuk merealisasikan target tersebut mengingat penyerapan tenaga kerja oleh industri saat ini berkurang.
Baca Juga: Refly Harun Tentang Penurunan Baliho Oleh TNI : Tak Boleh Menjalankan yang Bukan Kewenangan
Pemprov Jabar berharap, pada tahun-tahun kedepan bisa menurunkan tingkat pengangguran lulusan SMK di bawah tingkat pengangguran nasional.
Namun, target tersebut dianggap sulit direalisasikan pada saat pandemi Covid-19 sehingga penentuan target tahun ini disesuaikan kondisi di lapangan.
Meski demikian, sejumlah upaya tetap dilakukan guna menurunkan tingkat pengangguran lulusan SMK, seperti memfasilitasi kerja sama antara SMK dan industri.
Baca Juga: Bisa Mati Terguncang Pandemi, 80% Pergerakan Kepariwisataan Sudah Anjlok
Sebanyak 1.800-an SMK, lanjut Wahyu, telah menjalin kerja sama dengan pihak industri. Bentuk kerja sama tergantung dari kejuruan masing-masing SMK. SMK yang memiliki kejuruan otomotif, menjalin kerja sama dengan perusahaan kendaraan bermotor.