Bisa Mati Terguncang Pandemi, 80% Pergerakan Kepariwisataan Sudah Anjlok

- 21 November 2020, 23:11 WIB
Staf khusus dan juru bicara Kemenparekraf Prabu Revolusi.
Staf khusus dan juru bicara Kemenparekraf Prabu Revolusi. /Pikiran-rakyat.com/Satrio Widianto/

SINARJATENG.COM - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan virus corona, memaksa banyak orang sulit untuk pergi ke destinasi wisata.

Tentu saja, dampaknya pada penurunan angka wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.

Staf khusus dan juru bicara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Prabu Revolusi mengatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan tapi juga ke berbagai sektor, salah satunya pariwisata.

Baca Juga: DPW PKB Jateng Berduka, Romli Mubarok Kader Terbaik Meninggal

Bahkan, Prabu Revolusi menyebut bahwa penurunan angka wisatawan di Indonesia hingga mencapai 80 persen.

"Jadi sektor pariwisata itu salah satu yang paling terdampak. Kenapa, karena semua orang engga boleh gerak dan harus di rumah.

Kalau nggak ada pergerakan (wisatawan) otomatis mati sektor pariwisata," ujar Prabu dalam acara diskusi “Jurnalisme Pariwisata di Era New Normal, di Jakarta, Jumat 20 November 2020.

Baca Juga: Bantu Penanganan COVID-19, BNI Terbitkan Kartu TapCash Tanpa Perlu Jadi Nasabah

"Jadi sektor pariwisata itu salah satu yang paling terdampak. Kenapa, karena semua orang engga boleh gerak dan harus di rumah.

Halaman:

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah