Di Kampung Budaya, Rajut Asa dan Harapan

- 22 November 2020, 00:23 WIB
Tingginya kebutuhan bahan makanan seperti buah dan sayur-sayuran, sebagai dampak positif keberadaan KPC, ikut dinikmati para petani. Apalagi akses jalan dari Kampung Budaya Segading Resettlement, sudah mulus beraspal.
Tingginya kebutuhan bahan makanan seperti buah dan sayur-sayuran, sebagai dampak positif keberadaan KPC, ikut dinikmati para petani. Apalagi akses jalan dari Kampung Budaya Segading Resettlement, sudah mulus beraspal. /Dok. KPC/

SINARJATENG.COM - Jan saat ini sudah fokus bertani. Menjual pisang dan hasil bumi lainnya. Binatang buruan seperti rusa, babi hutan dan burung-burung, tidak sebanyak dulu lagi.

“Saya sengaja pilih mobil Grand Max untuk muat pisang. Dengan mobil Grand Max, saya bisa langsung jual sendiri ke kota,” kata Jan, mantan Pengurus BPD Desa Kraitan, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.

Jan, mengaso di pinggir sungai Lembak, dekat Kampung Budaya Segading Resettlement, Desa Kraitan. Tanganya menghapus keringat yang bercucuran di wajah. Lelaki itu baru saja mengangkut pisang ke mobil Grand Max miliknya, suatu pagi di akhir Desember 2019 lalu.

Baca Juga: Fahri Hamzah Kembali Soroti Sistem Pemerintahan dalam Kepimimpinan Presiden Joko Widodo

“Dulu masih banyak rusa, babi hutan, burung-burung. Sekarang tidak lagi. Kami harus berubah menjadi petani,” kata Jan.

Menjadi petani di area sekitar tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC), menurut Jan, bukan hal yang terlalu sulit. Tingginya kebutuhan bahan makanan seperti buah dan sayur-sayuran, sebagai dampak positif keberadaan KPC, ikut dinikmati para petani. Apalagi akses jalan dari Kampung Budaya Segading Resettlement, sudah mulus beraspal.

Hal itu juga yang membuat Jan kerap marah, jika masih saja ada warga lain yang selalu mengeluhkan kondisi ekonomi sulit setelah mereka pindah ke Segading Baru. Jan mengaku, hidup mereka banyak berubah setelah KPC beroperasi di wilayah Bengalon.

Baca Juga: Begini Tanggapan Ketua DPD RI Mengenai Kantor Desa Megah yang diBangun Mirip Istana Merdeka

“Menurut aku sih meningkat ekonominya. Dulu mana ada orang Dayak Basap punya mobil, punya motor. Sekarang sudah banyak yang punya mobil, punya motor. Satu keluarga bisa punya dua. Dan itu gara-gara KPC. Motor saya empat dan mobil satu,” kata Jan.

Halaman:

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah