"Dakwah kita harus menyesuaikan diri dengan era digital seperti menyesuaikan dengan media sosial dan menyiapkan sumberdaya manusia dan infrastruktur. Saya kembali menegaskan, tidak ada kelompok yang klaim paling memiliki bangaa ini, apakah itu Muhammadiyah, NU, dan ormas keagamaan lainnya. Semua sama telah berjuang dan meneruskan perjuangam bangsa Indonesia," tandas Menag.
Kemenag, tegas Gus Menteri, siap berkolaborasi dengan Pemuda Muhammadiyah lewat berbagai program yang bisa disinergikan, mulai dari program kemaslahatan umat, pendidikan, beasiswa, pesantren, dan program lainnya.
"Ke depan kita bisa bertemu lagi dan menyusun program kerjasama ini agar terstruktur. Dan program ini tidak hanya terbuka di Kemenag melainkan di kementerian lainnya. Wajah masa depan Muhammadiyah tergantung dari geliat dan peran dari Pemuda Muhammadiyah," tutup Menag.***