Ingin Jadikan Indonesia sebagai Barometer Keagamaan Dunia, Gus Yaqut Siap Wujudkan Moderasi Beragama

- 5 April 2021, 15:26 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Rakernas Kemenag tahun 2021
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Rakernas Kemenag tahun 2021 /Humas Kemenag


 
SINARJATENG.COM – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ingin menjadikan Indonesia sebagai barometer keagamaan dunia dengan mewujudkan moderasi  beragama, sebagaimana dikutip SinarJateng.com dari kemenag.go.id.
 
Hal tersebut disampaikan Yaqut saat Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021,
 
Kegiatan yang mengangkat tema Percepatan Transformasi Layanan Publik ini digelar secara luring dan daring.

Baca Juga: Dokter Tirta Ucapkan Selamat Kepada Atta dan Aurel, Begini Tanggapannya Terhadap Pernikahan Mereka
 
Kegiatan dimulai Senin-Rabu, 5 - 7 April 2021 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
 
Rakernas diikuti 705 jajaran Kemenag, Pejabat Eselon I Pusat hingga Kepala Kankemenag Kota/Kabupaten.
 
Pada pembukaan Rakernas, Yaqut meminta seluruh jajarannya untuk memperbaiki niat dan mind set. 

Baca Juga: Babak 8 Besar Piala Menpora 2021: Jelang Lawan PSM, PSIS Semarang Terus Asah Taktik dan Penyelesaian Akhir
 
“Pertama kali saya berada di kementerian ini, saya telah menyatakan bahwa agama harus menjadi inspirasi. Dan Kementerian Agama harus menjadi kementerian yang melayani seluruh agama, bukan hanya Islam saja. 
 
Mind set ini harus dimiliki seluruh jajaran Kemenag,” tegas Yaqut.
 
Hal ini diperlukan untuk mewujudkan mandatori yang dititipkan kepada Kemenag.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 5 April 2021: Andin Tak Sadakan Diri, Mama Rosa Menyesal
 
“Saat saya ditunjuk sebagai Menteri Agama, menjadi pembantu Presiden Joko Widodo, beliau menitipkan beberapa mandatori, antara lain: pertama, moderasi beragama dan kedua, perbaikan tata kelola organisasi,” ujar Yaqut. 
 
Menurut Yaqut, Penguatan moderasi beragama tidak hanya menjadi pekerjaan rumah Kemenag, tapi seluruh bangsa Indonesia.
 
Yaqut menambahkan saat ini ada sebagian warga bangsa yang terjebak dalam dua titik ekstrem, kiri dan kanan, liberal dan konservatif.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor di NTT, Jokowi Perintahkan Para Pihak Terkait Segera Lakukan Evakuasi Korban
 
“Dua titik ini ingin kita satukan dalam ruang yang bernama moderasi beragama,” kata Yaqut.
 
“Ini adalah sebuah ikhtiar untuk menjadikan pemahaman dan perilaku keberagamaan kita berada di tengah-tengah.
 
Jadi tidak ekstrem kiri dan tidak kanan, tidak liberal dan tidak konservatif,” tambah Yaqut.

Baca Juga: Bioskop Trans TV Malam Ini: Sinopsis Looper, Ketika Pembunuh Bayaran harus Membunuh Dirinya dari Masa Depan
 
Yaqut juga mengungkapkan keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai barometer keagamaan dunia.
 
“Kita ingin menjadikan Indonesia sebagai barometer keagamaan dunia,” kata Yaqut.
 
Lebih lanjut, Yaqut mengatakan untuk menjadi barometer keagamaan dunia, maka mewujudkan moderasi beragama menjadi jalan yang harus ditempuh.

Baca Juga: 41 Warga Meninggal Akibat Banjir Bandang di Flores Timur NTT, Paling Banyak dari Desa Nelelamadike
 
Selama ini, Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
 
Di kesempatan lain, Yaqut menginstruksikan jajaran ASN Kemenag untuk segera membantu masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
Yaqut juga berdoa semoga seluruh jajaran Kemenag di NTT berada dalam lindungan Tuhan dan dalam keadaan baik.

Baca Juga: Bendungan di Bima NTB Meluap, Puluhan Ribu Jiwa Terdampak
 
Ia juga meminta Kakanwil Kemenag NTT untuk proaktif membantu masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor tersebut.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x