Mendung dan Laut yang Bergelombang Tak Membuat Tim SAR Gentar Evakuasi Jatuhnya Sriwijaya Air 182

- 12 Januari 2021, 18:54 WIB
Sejumlah prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Armada 1 berusaha mengangkat puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari dasar perairan Kepulauan Seribu, Senin, 11 Januari 2021.
Sejumlah prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Armada 1 berusaha mengangkat puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari dasar perairan Kepulauan Seribu, Senin, 11 Januari 2021. /ANTARA FOTO/

SINARJATENG.COM – Sriwijaya Air SJ 182, terus dilkukan Tim SAR.

Para penyelam melakukan pencarian di sekitar perairan Pulau Laki dan Lancang.

Fokus pencarian para penyelam di satu sektor tersebut dikarenakan sebelumnya sudah ditandai oleh TNI AL.

Baca Juga: DJBC Bersinergi Dengan KADIN Jombang untuk Gali Potensi Ekspor Daerah

Operasi SAR di hari keempat ini, mereka berhasil mengangkut beberapa material padat dari bawah air.

Tim Pikiran-Rakyat.com berkesempatan memantau langsung proses evakuasi dari Landing Craft Vehicle Personal (LCVP) yang diturunkan dari KRI Semarang-594, sejak pukul 09.36 WIB hingga sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa 12 Januari 2021.

Pada proses pencarian di keempat ini, tim penyelam yang terdiri dari gabungan TNI AL di antaranya, Kopaska, Dislamb Air, Intai Amfibi Marinir, Denjaka masih terus menemukan sejumlah serpihan pesawat Sriwijaya Air 182.

Baca Juga: Ketua IDI Pusat Sampaikan Harapannya Terkait Vaksin Covid-19

Setelah diangkat, serpihan pesawat tampak berwarna biru dan merah. Selain itu, terlihat juga material yang nampak seperti sabuk pengaman pesawat.

Namun demikian, LCVP yang ditumpangi tim Pikiran-Rakyat.com dan sejumlah pewarta foto tidak diperbolehkan merapat ke KRI RIGEL.

Disana juga terlihat beberapa personil yang mengangkut serpihan material padat dari para penyelam yang menggunakan perahu karet. Hasil temuan langsung dibungkus untuk kemudian diangkut ke JICT II.

Baca Juga: Masih di Masa Pandemi, Pemkab Jepara Tetap Lakukan Penutupan Objek Wisata

Dari lokasi operasi pencarian terlihat total 16 kapal kecil terdiri dari 14 perahu karet dan 2 kapal LCVP 594 yang turun pada proses evakuasi dan pencarian Sriwijaya Air.

Setelah penyelam menemukan serpihan pesawat, hasil temuan tersebut terlebih dulu dinaikkan ke perahu karet. Kemudian perahu karet itu merapat ke KRI RIGEL.

Selama proses pencarian, cuaca tampak terlihat mendung dengan kondisi air yang bergelombang.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Penambahan Ruang ICU Covid-19 di Jateng

Komandan Satuan Tugas Laut Operasi SAR (Dansatgasla Ops) Sriwijaya Air 182, Laksamana Yayan Sofyan menyampaikan, saat ini Black Box sudah terlokalisir di satu lokasi yang berhasil terdeteksi dari Ping Locator para penyelam.

"Kemarin sudah ditemukan ada dua ping dan sudah dilokalisir. Artinya bukan berarti black box itu sudah ketemu tapi sudah dilokalisir," Yayan Sofyan menyampaikan kepada tim Pikiran-Rakyat.com di KRI SEMARANG-594, Senin, 11 Januari 2021. Sebagaimana dikutip dari Pikiran Rakyat berjudul Cuaca Mendung, Tim SAR Gabungan Tak Gentar Mengevakuasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air 182.

Yayan Sofya menduga black box pesawat Sriwijaya Air 182 tertimbun oleh serpihan pesawat.

Baca Juga: Alami Gejala-gejala, Dua Gorila di San Diego Positif Covid-19

Memasuki Operasi SAR di hari keempat, penyelam akan berusaha mengangkat serpihan-serpihan pesawat yang diduga menimbun black box Sriwijaya Air 182.

Dikatakannya, berdasarkan Informasi penyelam, bangkai pesawat Sriwijaya Air 182 yang tenggelam di perairan Kepulauan Seribu tidak utuh namun pecah menjadi puing-puing.

"Rencananya besok (hari ini, red) akan kita urai, apa namanya situasi tertumpuk oleh material. Kita akan urai. Dengan menggunakan pink locator yang ada di kita semoga (black box) secepatnya bisa (ketemu) maksimal lagi," kata dia.***

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah