Butuh Dukungan Masyarakat, Nadine Candrawinata Sadarkan Bahayanya Sampah Puntung Rokok

30 November 2020, 23:40 WIB
Potret Nadine Chandrawinata. /Instagram.com/@nadinelist/

SINARJATENG.COM - Puntung rokok yang dibuang sembarangan dan ternyata masih ada apinya bisa menyebabkan kebakaran seperti yang menimpa gedung Kejaksaan Agung.

Tentunya sampah puntung rokok dinilai telah mengganggu dan merusak lingkungan.

Oleh karena itu, harus ada kesadaran dari masyarakat agar membuang sampah puntung rokok pada tempatnya.

 Baca Juga: Polresta Tasikmalaya Sebut Sepekan Ada 3 Kasus Pemerkosaan Anak di Bawah Umur

Hal itu terungkap dalam diskusi virtual bertema "Kolaborasi membangun kesadaran dalam penanganan sampah puntung" yang menghadirkan pembicara Putri Indonesia tahun 2005 yang juga aktivis lingkungan Nadine Chandrawinata, Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik, Kepala Hubungan Eksternal PT HM Sampoerna Tbk. Ishak Danuningrat, dan Managing Director Waste4Change, Bijaksana Junerosano.

Nadine Chandrawinata menilai, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum sadar tentang cara membuang puntung rokok. Dia berharap masyarakat tidak lagi membuang puntung rokok sembarangan.

"Kesadaran masyarakat masih minim terkait hal ini. Banyak yang tidak menganggap kebiasaan kecil seperti membuang puntung sembarangan padahal itu berdampak pada lingkungan. Pada kenyataannya selain plastik kemasan, sampah puntung dapat dengan mudah ditemukan di laut,” ujar Nadine yang juga Founder SeaSoldier.

 Baca Juga: BUMN Buka Lowongan Kerja Untuk 3 Posisi, Simak Informasi Ketentuannya dari PT Geo Dipa Energi

Nadine mengaku khawatir atas banyaknya sampah puntung rokok yang berada di alam dan minimnya kesadaran masyarakat atas hal ini. Dari kekhawatiran tersebut, ratusan relawan tentara laut atau SeaSoldier bersama karyawan secara aktif turun ke lapangan untuk kegiatan bersih-bersih serta memberikan edukasi untuk pengelolaan sampah demi pelestarian lingkungan.

Sebelumnya, pendiri komunitas penyelam Divers Clean Action (DCA) Swietenia Puspa Lestari mengatakan, puntung rokok mendominasi sampah di kawasan pantai. "Biasanya sampah yang paling banyak di kawasan pantai itu puntung rokok, dan itu terbukti saat kami membersihkan pantai hanya beberapa meter persegi luasnya tapi terdapat 15 puntung rokok," ujar Switenia di Gili Trawangan, Lombok Utara, belum lama ini.

Dia menjelaskan, puntung rokok masih banyak berserakan di kawasan pantai terutama daerah wisata, meskipun dibersihkan oleh pihak pengelola hotel maupun resort. Puntung rokok termasuk ke dalam kategori sampah anorganik yang tidak bisa terurai dalam waktu dekat. Karena itu, puntung rokok termasuk dalam limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). "Hal ini yang tidak disadari oleh masyarakat maupun turis," ujar dia.

 Baca Juga: Persebaran Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang Terus Meningkat

Sedangkan, untuk kawasan bawah laut, sampah yang mendominasi yakni plastik sekali pakai. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan pihaknya di perairan Kepulauan Seribu. "Berdasarkan riset kami, persentasenya mencapai 63 persen. Plastik sekali pakai termasuk kantong plastik, botol kemasan, paling banyak terdapat di kawasan itu," katanya.

Dia berharap kesadaran masyarakat menjaga lingkungan dapat terus tumbuh sehingga volume sampah bisa dikurangi. Tradisi membawa botol minum dan wadah makanan juga diharapkan dapat terus tumbuh, sehingga dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Kepala Hubungan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan, inisiatif aksi peduli #PuntungItuSampah merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam mengurangi dampak kerusakan lingkungan melalui tindakan nyata serta terukur.

 Baca Juga: Soroti Layanan Calling Visa Israel, Fadli Zon Beri Komentar Tegas

"Program ini digagas dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya perokok dewasa mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya untuk mengurangi sampah puntung yang mencemari lingkungan," katanya.

Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ujang Solihin Sidik mengapresiasi upaya dalam menanggulangi limbah pasca-konsumennya. “Permasalahan sampah di Indonesia masih berkutat pada persoalan perilaku. Langkah ini merupakan inisiatif yang bagus dan perlu didukung oleh seluruh elemen masyarakat,” katanya.

Seperti dilansir dalam Pikiran Rakyat dengan judul Nadine Chandrawinata Ingatkan Sampah Puntung Rokok Rusak Lingkungan dan Berbahaya, Managing Director Waste4Change Bijaksana Junerosano mengatakan, pihaknya mendukung upaya Sampoerna lewat program sosialisasi dan edukasi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan perubahan ekosistem dalam rangka mewujudkan ekonomi sirkular.

 Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut Tol Cipali, Bermula dari Elf Tabrak Belakang Truk

"Seperti kita ketahui buang puntung sembarangan juga berbahaya. Baru-baru ini gedung Kejaksaan Agung yang terbakar itu juga karena ada orang buang puntung sembarangan. Karena itu, kami mendukung inisiatif ini lewat kerja sama pengelolaan sampah puntung," katanya.***

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler