Gempa Kuat Bermagnitudo 6,7 Sejauh Ini Menewaskan Dua Orang di Yunani dan 12 Orang di Turki

31 Oktober 2020, 12:04 WIB
Sebuah rumah yang rusak terlihat pascagempa bumi di Samos, Yunani, pada 30 Oktober 2020. /Xinhua/

ATHENA, SINARJATENG.COM -- Para pemimpin Yunani pada Jumat 30 Oktober menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan kepada Turki pascagempa bumi berkekuatan 6,7 skala Richter.

Gempa yang mengguncang Laut Aegea yang terletak di antara pesisir Turki dan Pulau Samos di Yunani, menyebabkan sejumlah korban meninggal, terluka, serta kerusakan parah di kedua negara.

Dua pelajar sekolah menengah atas tewas dan sedikitnya sembilan orang terluka setelah tembok sebuah bangunan tua runtuh di jalan sempit di Samos, kata pihak berwenang Yunani.

Baca Juga: WHO Siapkan Skema Asuransi Vaksin untuk Negara Miskin

Sedikitnya 12 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya terluka akibat gempa di kota tepi laut Izmir, Turki, demikian dilaporkan kantor berita nasional Yunani AMNA mengutip media Turki.

Gempa tersebut merusak bangunan, terutama konstruksi-konstruksi tua, serta sejumlah bagian dari jaringan jalan raya Samos. Kerusakan material juga dilaporkan di pulau Chios dan Ikaria di dekatnya, menurut AMNA.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban gempa bumi di Samos dan Izmir," tulis Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou di Twitter.

Baca Juga: KBRI Bangkok fasilitasi pemulangan ABK Indonesia

"Tragedi kemanusiaan tidak mengenal perbatasan. Kami berharap korban jiwa seminimal mungkin, dan tugas kita sekarang adalah memberikan dukungan secepatnya untuk pulau tersebut."

"Saya baru saja menelepon Presiden (Turki) Erdogan untuk menyampaikan ucapan belasungkawa atas hilangnya nyawa yang tragis akibat gempa bumi yang mengguncang kedua negara kami," kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di media sosial. "Terlepas dari seluruh perbedaan kita, inilah saat ketika rakyat kita perlu bersatu."

Fahrettin Altun, direktur komunikasi kepresidenan Turki, juga menyampaikan ucapan belasungkawa Erdogan kepada Yunani, demikian dilaporkan AMNA.

Baca Juga: Sambangi Pasien COVID-19, Ganjar Suntikkan Semangat dan Keceriaan

Tragedi itu mengingatkan betapa dekatnya kedua negara terlepas dari sejumlah perbedaan di antara keduanya, kata Altun, seraya menambahkan bahwa Turki juga siap membantu Yunani jika diperlukan.

Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias di Twitter menulis bahwa dirinya telah berbicara dengan mitra setaranya dari Turki, Mevlut Cavusoglu, mengungkapkan kesiapan Yunani untuk segera mengirim anggota unit bantuan bencana ke Turki guna membantu mengevakuasi orang-orang yang terjebak di reruntuhan bangunan.

Kedua negara rawan gempa tersebut mengalami sejumlah gempa dahsyat dalam beberapa tahun terakhir. Rekonsiliasi yang dikenal sebagai "diplomasi gempa bumi Yunani-Turki" dimulai setelah gempa tahun 1999 silam yang melanda kedua negara.

Baca Juga: Presiden Meksiko kecam 'lockdown' oleh Eropa

Pada Jumat itu, media Yunani menggaungkan pesan yang sama. "Hati kami merasakan hal yang sama untuk Samos maupun Izmir. Gempa mengguncang untuk mengingatkan kita bahwa di kedua sisi Laut Aegea hidup orang-orang yang memiliki jauh lebih banyak persamaan daripada perbedaan," tulis sebuah artikel yang diterbitkan di portal berita Yunani in.gr.

Sementara itu, para ahli kegempaan yang memantau aktivitas seismik di daerah terdampak menyarankan kepada masyarakat untuk menjauh dari bangunan yang rusak. Banyak gempa susulan tercatat sejauh ini, dengan yang terkuat tercatat 5 skala Richter, dilaporkan AMNA.

Gempa bermagnitudo 6,7 tersebut merupakan gempa utama, tetapi gempa-gempa susulan bermagnitudo 6,2 diperkirakan akan menyusul, papar Akis Tselentis, Direktur Institut Geodinamika Observatorium Nasional Athena, kepada AMNA. ***

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: Xinhua

Tags

Terkini

Terpopuler