Indonesia Punya Potensi Jadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia, BI terus Dorong Transformasi EKSyar

- 31 Maret 2021, 11:45 WIB
Gubernur Bank Indonsia Perry Warjiyo saat menyampaikan ringkasan buku Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020
Gubernur Bank Indonsia Perry Warjiyo saat menyampaikan ringkasan buku Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020 /Tangkapan layar video di kanal Youtube Bank Indonesia

Pertama, melalui perannya sebagai bagian dari bauran kebijakan utama BI, termasuk dalam sinergi antarotoritas.

Kedua, melalui perannya dalam mendukung ketahanan usaha syariah melalui pemberdayaan ekonomi syariah yang berdasarkan prinsip kemitraan, baik pada UMKM syariah maupun pada unit ekonomi pesantren.

Ketiga, melalui perannya dalam optimalisasi keuangan sosial syariah (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) secara inklusif dalam memitigasi peningkatan kemiskinan dan melebarnya ketimpangan.

Transformasi EKSyar yang dilakukan oleh BI sejalan dengan perkataan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.

Baca Juga: Pemkab Pemalang Dukung Sektor Pertanian di Tengah Masa Pandemi Covid-19

Pada 10 Maret lalu, Ma’ruf mengatakan Indonesia seharusnya mampu menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, memiliki pasar yang sangat potensial untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Ma’ruf mengatakan dengan melihat potensi yang ada maka hal tersebut juga akan meningkatkan gairah industri halal, baik itu di bidang kuliner, fashion sampai biro perjalanan atau travel.

Baca Juga: Tanggapi Respon JPU atas Eksepsi HRS, Refly: Harusnya Jaksa Kritis, Gunakan Rasionalitas dan Rasa Keadilan

Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan ekonomi dan keuangan syariah juga membutuhkan berbagai elemen dan ekosistem pendukung.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah