Antrean Vaksinasi Membludak, Ganjar Diminta Harus Bertanggungjawab Kerumunan di Gradhika

- 9 Juni 2021, 20:52 WIB
Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) Jateng Zainal Petir, menyesalkan atas kejadian tersebut.
Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) Jateng Zainal Petir, menyesalkan atas kejadian tersebut. /Dok. Sinarjateng.com

SINARJATENG.COM - Percepatan vaksinasi kepada masyarakat Jawa Tengah melalui program Sentra Vaksinasi Gradhika (SVG) diduga terjadi pelanggaran protokol kesehatan (Prokes), pada pada Rabu, 9 Juni 2021.

Diperkirakan ribuan yang datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah ketika akan melakukan vaksin di gedung Gradhika, kantor Gubernuran Jawa Tengah, justru melanggar prokes dengan kerumunan tanpa jarak.

Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) Jateng Zainal Petir, menyesalkan atas kejadian tersebut.

Baca Juga: Disabilitas di Jawa Tengah Segera di Vaksinasi, Ini Kata Ganjar Setelah Menerima Kunjungan SKP

"Apapun alasannya ini merupakan kecerobohan Pemprov Jateng. Pak Ganjar harus bertanggungjawab, kenapa bisa terjadi pelanggaran prokes. Apalagi ini berada di kantor pemerintah, gubernuran. Ngisin-ngisini wong biasanya Ganjar ngusiri orang-orang yang makan di warung-kecil karena bergerombol. Lha ini malah terjadi di kantor gubernuran," kata Petir.

Petir menambahkan, mestinya Pemprov Jateng bisa melakukan vaksinasi breakdown, disebar tempatnya jangan dipusatkan di Gradhika saja.

"Kan bisa diserahkan ke Pemkot Semarang, yang punya 37 Puskesmas sehingga tidak terjadi pelanggaran prokes karena ada penyebaran banyak tempat vaksin," tandas Petir.

Baca Juga: Dinilai Langgar Kode Etik, Komisioner KIP Jateng yang Terlibat Kasus KDRT Direkomendasikan untuk Diberhentikan

Apalagi, kata Petir, menurut UU 23 Tahun 2014 tentang Pemda, Kabupaten/kota selain Pemprov punya kewajiban untuk palayanan kesehatan.

"Sudahlah serahkan kepada Kabupaten/Kota untuk berbagi tugas vaksinasi daripada warga suruh kumpul di Gradhika. Dekatkan pelayanan kesehatan dengan rakyat, ora usah dikumpulke neng Gradhika. Kasihan mereka wong umurnya diatas 50 tahun," kata Petir

Zainal menjelaskan, vaksinasi yang dilakukan Pemkot Semarang cukup berhasil dan bagus karena tidak terjadi kerumunan massal.

Baca Juga: Kabid Humas Polda Metro Jaya: 147.000 Warga jadi Target Vaksinasi Covid-19

"Dinas Kesehatan Kota(DKK) Semarang malah jemput bola, lansia diatas 60 tahun bisa difasilitasi di tingkat RW bahkan RT. Tenaga kesehatan dari Puskesmas melakukan pendekatan dengan lurah, RW dan RT. Tentunya melalui koordinasi dari atas, Walikota, DKK dan Camat hingga kebawah. Itu perlu ditiru," ujar Petir.

Beruntung, kata Petir, kerumunan yang terjadi di Gradhika segera bisa teratasi karena dibubarkan oleh Satpol PP Kota Semarang dan Provinsi.

Menurut informasi, kata Zainal Petir, percepatan vaksinasi kepada masyarakat Jawa Tengah melalui program Sentra Vaksinasi Gradhika (SVG), Pemprov Jateng targetkan 1.000 penerima vaksin setiap hari, jam 07.00 -14.00, yang dimulai 8 Juni hingga akhir Desember 2021.

Baca Juga: Siap Sajikan Informasi Keumatan, Kemenag Jalin Kerjasama dengan KPI

"Kalau tidak ada evaluasi dan perbaikan bisa terjadi klaster baru gubernuran," pungkas Petir.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah