Prof Laode Masihu Kamaludin Resmi Dilantik Jadi Rektor UICI Periode 2021-2025

- 18 Juni 2021, 08:45 WIB
Ketua MPT KAHMI Prof. Dr Harry Azhar Aziz (kanan) melantik Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin sebagai rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Periode 2021 – 2025 di Aula Utama KAHMI Center, Jakarta Selatan pada Kamis 17 Juni 2021
Ketua MPT KAHMI Prof. Dr Harry Azhar Aziz (kanan) melantik Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin sebagai rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Periode 2021 – 2025 di Aula Utama KAHMI Center, Jakarta Selatan pada Kamis 17 Juni 2021 /Dok. UICI

SINARJATENG.COM - Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin, M.Sc, M.Eng resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) periode 2021-2025.

Prof Laode Masihu Kamaludin dilantik oleh Ketua Majelis Pendidikan Tinggi (MPT) KAHMI, Prof Dr Harry Azhar Aziz, yang didampingi Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Viva Yoga Mauladi.

Ketua Majelis Pendidikan Tinggi (MPT) KAHMI, Harry Azhar Aziz mengatakan, lahirnya UICI ini adalah bagian dari cita-cita kemerdekaan Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca Juga: Dokter Masrifan Djamil Ditetapkan sebagai Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jawa Tengah

"UICI diharapkan dapat menjadi salah satu role model dalam membantu mencerdaskan masyarakat Indonesia di era digital ini," katanya pada Kamis 17 Juni 2021.

Karena dengan digital akses pendidikan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, baik dari pelosok tanah air hingga perkotaan, sepanjang terakses dengan jaringan internet.

"Kehadiran UICI secara momentum sangat tepat, karena hadir di era new normal. Dimana cara kerja dan komunikasi menggunakan digital way. Untuk itu, UICI ditantang untuk ikut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. KAHMI punya tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT, dan itu tidak bisa tidak harus melalui pendidikan," ungkap Harry Azhar Aziz.

Baca Juga: Dinilai Kurang Ditegakkan, MD KAHMI Manokwari Dorong Pemda Aktifkan Kembali Perda Miras

UICI sendiri merupakan perguruan tinggi yang bernaung di bawah organisasi perkumpulan KAHMI dan dalam penyelenggaraannya di bawah Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI yang saat ini berjumlah 12 orang.

Untuk izin operasional UICI, telah diserahkan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 30 Desember 2020. Sehingga pada 30 Desember inilah ditetapkan menjadi hari kelahirannya UICI.

Sedangkan kampus UICI sendiri akan berada di Kawasan Rasuna Said Jakarta. Untuk workshop perkuliahan, lab robotic, dan pengembangan sistem dilaksanakan di kampus 2 yakni, Gedung Graha Insan Cita (GIC) yang berada di jalan Lafran Pane no 100, Sukmajaya, Depok.

Baca Juga: INNALILLAH! Kader KAHMI Jateng Berduka, Wahid Dasuki Meninggal Dunia

"Lokasi kampus di Rasuna Said ini dipilih karena akses yang relative mudah terjangkau dan berada di Kawasan segi tiga emas Jakarta,” ungkap Subandriyo Sekretaris MPT KAHMI.

Subandriyo juga mengungkapkan, bahwa grand launching UICI direncanakan pada minggu ketiga bulan Juli 2021 bertepatan dengan masa penerimaan mahasiswa. Mengenai sistem, website, dan lain-lain sedang disiapkan untuk Juli ini mengudara.

Sedangkan Koordinator Presidium MN KAHMI, Viva Yoga Mauladi mengatakan, UICI adalah perguruan tinggi yang lahir dari rahim keluarga besar HMI.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Berlaku di Jateng, Catat Tanggalnya

Ia mengajak seluruh anggota KAHMI untuk mendukung berdirinya UICI.

“Kita sama sama berikhtiar agar UICI ini benar benar menjadi kampus berbasis digital yang dapat menjawab tantangan zaman. Apa yang kita bangun hari ini akan menentukan masa depan umat dan bangsa. Maka saya mengajak semua keluarga besar HMI, KAHMI turut mendukung pendirian dan penyelenggaraan UICI,” imbuh Viva Yoga.

Sementara itu, Prof Laode Masihu Kamaludin menyampaikan, UICI dalam penyelenggaraan pendidikannya akan fokus mengembangkan sistem pendidikan berbasis budaya digital (digital culture) dengan metode Digital Simulator Teaching learning System (DSTLS).

Baca Juga: 5 Stasiun di Wilayah Daop 4 Semarang Sediakan Layanan GeNose dan Antigen, Catat Waktunya

Metode ini akan mengintegrasikan Learning Management System (LMS) yang saat ini populer di Indonesia dengan Simulator Learning System (SLS), dan didukung oleh teknologi Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR), paket pengembangan wawasan keislaman dan keindonesiaan.

"DSTLS yang dikembangkan UICI ini adalah inovasi dalam dunia pendidikan. Dengan sistem ini, mahasiswa bisa kuliah interaktif dengan dosen dimana saja, kapan saja dan dengan device apapun,” ungkap Prof Laode Masihu Kamaludin.

Prof Laode Masihu Kamaludin yang mempunyai pengalaman dua kali menjabat rektor di perguruan tinggi swasta itu yakin, bisa membawa UICI menjadi universitas yang unggul dan diperhitungkan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Arahan untuk BPKP dan Pengawas Internal Pemerintah, Berikut Arahan Presiden

“Target kita di penerimaan mahasiswa pertama ini adalah 3.000 mahasiswa. Kita punya captive market keluarga besar HMI,” tambahnya optimis.

Ia menambahkan, untuk penerimaan mahasiswa baru tahun perdana ini dibuka pada awal Juli 2021. UICI membuka empat jurusan, yakni Bisnis Digital, Informatika, Sains Data, dan Komunikasi Digital. Semua jurusan ini diproyeksi sesuai dengan kebutuhan zaman.

Sebelumnya, pendirian UICI mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dukungan itu disampaikan saat Rakornas KAHMI pada 15 Januari 2021.

Baca Juga: Beri Perhatian Warga yang Isolasi Mandiri, PKS Sidomukti Buat Program 'Beli-Beri'

“Ini akan memperkaya inovasi pendidikan tinggi kita. Inovasi-inovasi seperti ini yang harus banyak dilakukan agar kita mampu memenangkan kompetisi global yang semakin ketat dan sengit,” ungkap Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan Rakornas KAHMI saat itu.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah