Menanggapi itu, Stephane mulai memaparkan beberapa jenis kerjasama yang telah dilakukan IFI dengan Indonesia pada bidang Pendidikan dan riset. Ia menjelaskan beberapa jenis beasiswa Pendidikan baik ditingkat strata 1, master, maupun Doktoral.
“untuk beasiswa Pendidikan, saat ini terdapat beasiswa subsidi sebanyak 70% yang diberikan oleh pemerintah Prancis untuk kampus kampus yang ada disana bagi mahasiswa asing. Tentunya tak terkecuali untuk mahasiswa yang berasal dari Indonesia,” tutur Stephane.
Penjelasan lanjut dipaparkan oleh Philippe Grange. Ia menjelaskan beberapa kerjasama yang sudah berlangsung kepada Kemenag juga beberapa kendala yang dialami mahasiswa yang akan mengajukan program master ke Prancis. Bahasa menjadi kendala yang seringkali mengurungkan niat pendaftar.
“Bahasa merupakan salah satu kendala dan menjadi faktor pertimbangan pendaftar. Hal ini karena untuk program master Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Prancis. Berbeda dengan program doctoral, Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Inggris,” jelas Philippe.
Berbeda dengan Syarah Andriani, ia hanya mengungkapkan harapannya dala forum pertemuan ini. Ia bermimpi ada kandidat dari UIN Walisongo yang lulus dari perguruan tinggi Prancis.
Baca Juga: Ganjar Beri Kewenangan untuk 'Gerakan Jateng di Rumah Saja' di atur Sesuai Kearifan Lokal Daerah
“saya mempunyai harapan ada yang berhasil lulus perguruan tinggi Prancis yang berasal dari UIN Walisongo Semarang ini,” harap Syarah.
Usai pemaparan, acara tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan kunjungan lokasi pada laboratorium terintegrasi dan planetarium.***