IFI Ajak UIN Walisongo Jalin Kerjasama di Bidang Sains dan Bahasa Prancis

- 4 Februari 2021, 18:45 WIB
Prof. dr. Imam Taufiq, M.Ag Berikan Cinderamata untuk Prof. Philippe Grange (IFI) atas kunjungannya ke UIN Walisongo Semarang untuk Jalin Kerjasama pada Kamis, 4 Februari 2021
Prof. dr. Imam Taufiq, M.Ag Berikan Cinderamata untuk Prof. Philippe Grange (IFI) atas kunjungannya ke UIN Walisongo Semarang untuk Jalin Kerjasama pada Kamis, 4 Februari 2021 /Humas UIN Walisongo Semarang

SINARJATENG.COM – Kembangkan kerjasama Universitas, Sains dan Bahasa Prancis dengan berbagai institusi Pendidikan tinggi di Jawa tengah, Institut Francais Indonesia (IFI) kunjungi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Dalam kunjungan tersebut Rektor UIN Walisongo Semarang sambut Beberapa orang perwakilan dari IFI.

Tamu yang hadir tersebut terdiri dari Stephane DOVERT yang merupakan Konselor kerja sama, Prof. Philippe Grange, Atase kerjasama Bahasa Prancis dan Direktur IFI Jakarta-Wijaya, Syarah Andriani, yang berada di ruang sidang lantai 3 Kampus I pada Kamis, 4 Februari 2021.

Baca Juga: Menhub: Usia Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masih Layak Terbang Lebih dari 18 Tahun

Mengawali pertemuan, Prof. dr. Imam Taufiq, M.Ag selaku Rektor memperkenalkan Profil UIN Walisongo kepada IFI.

Ada beberapa aspek potensial kampus dijelaskan dengan cermat untuk memungkinkan dilakukan kerjasama antara keduanya. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan empat program prioritas kampus untuk menuju World Class University.

“kampus kami memiliki fakultas Sains dan Teknologi, yang tentu sangat konsen dalam pengembangan teknoligi dan Ilmu Sains. Ada juga Jurusan Ilmu Falak yang mempelajari tentang astronomi. Kami juga memiliki Planetarium dan ruang Observatorium, dimana ini merupakan satu satunya di Jawa Tengah,” Terang Rektor.

Baca Juga: PPKM Tidak Efektif, Presiden Jokowi Akan Gelar Rapat dengan Anies Baswedan dan Empat Gubernur Lainnya

Selain itu, tak lama ini kami juga menerima hampir 300 tenaga pengajar muda, dimana mereke sangat potensial untuk mengembangkan diri dalam studi lanjut,” jelasnya lebih lanjut.

Menanggapi itu, Stephane mulai memaparkan beberapa jenis kerjasama yang telah dilakukan IFI dengan Indonesia pada bidang Pendidikan dan riset. Ia menjelaskan beberapa jenis beasiswa Pendidikan baik ditingkat strata 1, master, maupun Doktoral.

“untuk beasiswa Pendidikan, saat ini terdapat beasiswa subsidi sebanyak 70% yang diberikan oleh pemerintah Prancis untuk kampus kampus yang ada disana bagi mahasiswa asing. Tentunya tak terkecuali untuk mahasiswa yang berasal dari Indonesia,” tutur Stephane.

Baca Juga: Bagikan Cerita Saat Isolasi Mandiri Karena Positif Covid-19, Anies Baswedan Ingatkan Pentingnya Gunakan Masker

Penjelasan lanjut dipaparkan oleh Philippe Grange. Ia menjelaskan beberapa kerjasama yang sudah berlangsung kepada Kemenag juga beberapa kendala yang dialami mahasiswa yang akan mengajukan program master ke Prancis. Bahasa menjadi kendala yang seringkali mengurungkan niat pendaftar.

“Bahasa merupakan salah satu kendala dan menjadi faktor pertimbangan pendaftar. Hal ini karena untuk program master Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Prancis. Berbeda dengan program doctoral, Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Inggris,” jelas Philippe.

Berbeda dengan Syarah Andriani, ia hanya mengungkapkan harapannya dala forum pertemuan ini. Ia bermimpi ada kandidat dari UIN Walisongo yang lulus dari perguruan tinggi Prancis.

Baca Juga: Ganjar Beri Kewenangan untuk 'Gerakan Jateng di Rumah Saja' di atur Sesuai Kearifan Lokal Daerah

“saya mempunyai harapan ada yang berhasil lulus perguruan tinggi Prancis yang berasal dari UIN Walisongo Semarang ini,” harap Syarah.

Usai pemaparan, acara tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan kunjungan lokasi pada laboratorium terintegrasi dan planetarium.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah