Ada Tiga Faktor Agar Terapi Plasma Konvalesen Berfungsi Optimal, Apa Saja?

- 20 Mei 2021, 11:59 WIB
Petugas menyiapkan alat untuk Donor Plasma Konvalesen, di kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat 9 April 2021. Bantuan berupa 150 paket suplemen 200 paket new normal kit dan makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh tersebut dilakukan sebagai salah satu kegiatan corporate social responsibility (CSR) ACC di bidang kesehatan terutama di masa pandemi Covid-19.
Petugas menyiapkan alat untuk Donor Plasma Konvalesen, di kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat 9 April 2021. Bantuan berupa 150 paket suplemen 200 paket new normal kit dan makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh tersebut dilakukan sebagai salah satu kegiatan corporate social responsibility (CSR) ACC di bidang kesehatan terutama di masa pandemi Covid-19. /BeritaKBB/Ade Bayu Indra/

SINARJATENG.COM - Pakar sekaligus Ketua Pusat Pengembangan, Inovasi dan Kerjasama (PPIDK) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Monica mengatakan terapi plasma konvalesen (TPK) membutuhkan sejumlah persyaratan agar efektif menyembuhkan pasien yang terpapar COVID-19.

Monica menuturkan keberhasilan TPK sangat bergantung kepada tiga faktor utama, yakni dosis, kadar antibodi, dan waktu pemberian.

"Tanpa memperhatikan ketiga faktor utama ini maka efektivitas antibodi di dalam TPK tidak akan optimal. Hal ini karena prinsip TPK sendiri adalah antibodi di dalam plasma konvalesen berfungsi untuk menghilangkan virusnya bukan untuk memperbaiki kerusakan organ yang terjadi," jelas Monica di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Radang Tenggorokan, Cara Mengobatinya dan Pencegahannya

Monica menjelaskan TPK merupakan salah satu modalitas terapi dengan memindahkan plasma penyintas COVID-19 yang mengandung antibodi spesifik terhadap SARS-CoV-2 ke pasien COVID-19 yang masih menderita penyakit tersebut.

“Oleh sebab itu pemberian sedini mungkin terutama pada pasien dengan komorbid dapat memberikan hasil yang lebih baik,” jelas Monica.

Terkait hal itu, diungkapkan Monica, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha bekerja sama dengan PT Itama Ranoraya Tbk dan Terumo Indonesia akan menggelar webinar internasional mengenai TPK pada Jumat besok.

Baca Juga: Seluruh Objek Wisata di Kabupaten Jepara Hari Ini Kamis 20 Mei 2021 Ditutup Penuh saat Kupatan

Diharapkan dengan saling berbagi dalam pertemuan daring tersebut akan mendapat informasi terkini mengenai inovasi terkait TPK.

Ditambah lagi pandemi COVID-19 ini merupakan hal yang baru di Indonesia termasuk soal pengobatannya sehingga perlu ada pertemuan semacam itu, kata Monica.

Sedangkan Direktur PT Itama Ranoraya Tbk., Hendry Herman menyatakan pertemuan ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk melakukan penelitian lanjutan dan pengembangan terhadap produk-produk dari plasma darah.

Baca Juga: 3.920 Batang Rokok Tidak Bercukai di Sayung Demak Disita, Ini Pesan dari Bea Cukai Semarang

Selain bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha beserta fasilitas kesehatan afiliasinya, PT Itama Ranoraya Tbk terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai lembaga riset dan institusi lain yang berhubungan dengan kesehatan.

“Kami berharap dukungan ini dapat menghasilkan berbagai inovasi yang turut berkontribusi dalam dunia kesehatan,” kata Hendry Herman.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah