Sempat terjadi aksi penggunaan senjata api lengkap beserta bahan peledak. Aksi ini pun membuat para pengunjung dan warga sekitar antusias.
Reza mengatakan, tujuan latihan aksi kejahatan berkadar tinggi ini untuk meminimalisasi jatuhnya korban dari para anggota yang bertugas di lapangan.
Latihan pun dilakukan dengan menerapkan pergerakan dalam level tinggi dengan melibatkan kuantitas personel berganda, serta bersifat lebih kompleks, dengan medan area perkotaan.
"Disebut berskala besar, karena kali ini melibatkan seluruh elemen penting dari jajaran Pasukan Gegana, yaitu Satuan Wanteror, Satuan Jibom, dan Satuan KBR didukung Teknologi dari Satuan Bantek," ujarnya.
"Disamping memberikan pertolongan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir, Pasukan Gegana tetap menjaga profesionalisme dengan melaksanakan latihan urban warfare dalam kondisi hujan lebat, ini semua demi memastikan kamtibmas yg kondusif dalam situasi seburuk apapun," ucapnya.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19, DJBC Yogyakarta Ikut Dukung Produksi GeNose C19
Sementara lokasi yang dijadikan titik latihan, ialah wilayah Jabodetabek, yang meliputi salah satunya di Meikarta, Cikarang. Reza menilai lokasi ini cocok untuk area pelatihan, karena strategis banyak unsur terpenuhi.
"Melihat banyak sekali gedung-gedung dan dengan suasana perkotaan yang kental lokasi ini karena memenuhi lima aspek dimensi. Yaitu, pertama, punya karakteristik jalan-jalan persimpangan, lorong, gang, barikade dan blokade. Kedua, ada gedung-gedung mulai dari bangunan tinggi sampai dengan low-rise. Ketiga, bawah permukaan danatau terowongan. Keempat, ruang terbuka dan kelima antisipasi serangan musuh dari segala arah 360 derajat," ucapnya.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Pasukan Gegana Korps Brimob Polri Gelar Latihan Urban Warfare di Meikarta, Presiden Direktur Meikarta, Reza Jazwin Chatab, mengucapkan selamat atas suksesnya acara latihan gabungan ini.