SINARJATENG.COM - Mengalami defisit, provinsi dengan 50 juta penduduk mengalami penurunan beberapa komoditas pangan strategis.
Terutama telur ayam ras, daging sapi, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir.
Hal itu disampaikan berdasarkan hasil Kajian Neraca Pangan Jawa Barat (Jabar), oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto.
Baca Juga: Nelayan di Surabaya Resah, BMKG Imbau Waspadai Gelombang Laut Tinggi di Musim Hujan
Selain itu, ia mengatakan, Jabar juga merupakan pemasok pangan ke berbagai daerah lain termasuk DKI Jakarta.
Hal tersebut menyebabkan pasokan pangan Jabar yang terbatas masih harus 'tersedot' untuk daerah lain.
"Pelaku sektor pertanian pun masih didominasi pelaku usaha 45-65 tahun ke atas. Oleh karena itu, penting untuk menggalang partisipasi milenial di sektor pertanian sebagai langkah strategis untuk keberlangsungan pangan di Jabar," ujar dia.
Baca Juga: Ganjar Apresiasi Bus Anticorona Karya Warga Jateng
Dengan kondisi tersebut,Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng perbankan untuk memajukan sektor pangan dan pertanian daerah melalui forum West Java Food and Agriculture (WJFA) Summit 2020.