Pemerintah Usahakan Vaksin, Masyarakat Lengkapi dengan Perketat Prokes 3M

- 5 Desember 2020, 23:03 WIB
Dr. Syahriza Syarif, MPH, Ph.D (Ahli Epidemiologi FKM UI) bersama Theodorus Jodimarlo (Pengusaha Travel & Juice Pakcoy) menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan COVID-19 di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020.
Dr. Syahriza Syarif, MPH, Ph.D (Ahli Epidemiologi FKM UI) bersama Theodorus Jodimarlo (Pengusaha Travel & Juice Pakcoy) menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan COVID-19 di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020. /Satgas Covid-19/

SINARJATENG.COM - Bukan hanya terus menerus menyosialisasikan 3M, pemerintah juga bekerja keras menyediakan vaksin Covid-19 secepatnya.

Kendati begitu, menurut pendapat berbagai ahli di bidang kesehatan, masyarakat tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak).

Bukan hanya Indonesia, seluruh negara di dunia tengah berjuang melawan penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru SARS-CoV-2 itu.

Baca Juga: Produktif dan Disiplin 3M, Kunci Cegah Klaster Kantor

Dalam hal ini, pemerintah tetap berjuang agar masyarakat menyadari bahwa hanya dengan kesadaran terhadap pencegahan penularan Covid-19 melalui 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) maka kesehatan nasional akan membaik sehingga perekonomian pun akan kembali bangkit. Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com melalui Satgas Covid di Covid19.go.id

Dr. Syahrizal Syarif, MPH,Ph.D., Ahli Epidemiologi FKM UI menerangkan, “Pada bulan Mei 2020 saya mengamati, sebetulnya sudah ada 80% negara-negara yang wabahnya dalam kondisi terkendali, dan 20% fluktuatif.

Tapi hari ini angkanya berbeda, kondisi wabah fluktuatif menjadi 64%, ini artinya bukan Indonesia saja, tapi dunia pun sedang fluktuatif.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Kembali Berlakukan WFH Bagi ASN

Lalu saya kira vaksin-vaksin yang sudah melakukan uji klinik fase III ini merupakan berita baik, karena memberikan harapan agar kita bisa keluar atau paling tidak berada dalam situasi dimana Covid-19 ini tidak jadi masalah bagi kesehatan masyarakat”, terangnya dalam acara Dialog Produktif bertema Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan Covid-19 yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis 3 Desember 2020.

Pernyataan dr. Syahrial bahwa vaksin merupakan berita baik bagi semua orang, didukung juga oleh Theodorus Jodimarlo, Pengusaha Travel, yang terdampak secara ekonomi sejak pandemi COVID-19,

“Saya menyambut baik dengan adanya vaksin, karena dengan adanya vaksin pastinya ekonomi bisa kembali pulih.

Baca Juga: Sempat Menambah Kasus Positif, Peningkatan Kesembuhan Harian Papua Kini Tinggi

Kami khususnya di dunia pariwisata sudah cukup menderita hampir lebih dari 9 bulan lamanya tidak ada pemasukan.

Vaksin jadi angin segar bagi kami karena industri pariwisata yang paling pertama terdampak, dan yang paling terakhir sembuh”.

Dari sisi kesehatan masyarakat dr. Syahrizal mengatakan, “Vaksin sebetulnya adalah intervensi kesehatan terbaik di abad ke-20. Jadi dari semua intervensi kesehatan, vaksin ini yang terbukti mampu menurunkan angka kematian dan kesakitan.

Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo, Tirukan Kata-kata Prabowo Subianto Sekaligus Ungkap Sosok Edhy Prabowo

Saya kira perlu untuk meyakinkan masyarakat agar menerima vaksin Covid-19, ini tidak mudah sehingga perlu contoh dari tokoh-tokoh masyarakat”, ujarnya.

Selain itu, dalam situasi menunggu vaksin, bahkan nanti setelah masyarakat mendapatkan vaksin sekalipun, tetap perlu untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M.

“Karena vaksin ini pasti pemberiannya bertahap, munculnya kekebalan kelompok di masyarakat juga bertahap”, terang dr. Syahrizal.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Desember 2020 Untuk 4 Posisi, PT Pelindo Daya Sejahtera Cari Lulusan SMA dan S1

Protokol kesehatan kerap diabaikan oleh masyarakat, terutama dalam menjalankan 3M sebagai satu paket lengkap.

Survei UNICEF bersama AC Nielsen pada 6 kota besar di Indonesia beberapa waktu lalu, menunjukkan bahwa perilaku menjaga jarak kerap terabaikan.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa perilaku jaga jarak (47%) lebih rendah daripada memakai masker (71%) dan mencuci tangan (72%).

Baca Juga: Peneliti Nilai Pilkada 2020 Masih Minim Keterlibatan Pemuda dalam Mengawal Program Calon

Apabila perilaku ini bisa konsisten dilakukan masyarakat, maka diyakini bahwa akan menekan rantai penularan Covid-19 secara signifikan.

Kedatangan vaksin nantinya akan menjadi pelengkap bagi proteksi kesehatan masyarakat yang paripurna.

Sembari menunggu program vaksinasi, bagi masyarakat terdampak seperti Theodorus berpesan agar tetap produktif. Dilansir dari Pikiran Rakyat berjudul Vaksin dan 3M Hentikan Penularan Covid-19, Keduanya Paket Lengkap untuk Proteksi Kesehatan Nasional

Baca Juga: Temanggung Raih Juara Utama Ajang Krenova Tingkat Provinsi

“Meski tidak menjalani aktivitas seperti biasanya namun setidaknya ada hal baru yang bisa dipelajari.

Tentunya kita dukung program pemerintah agar nanti saat kita bisa keluar seperti dulu lagi, kita bisa keluar dengan lega tanpa ketakutan lagi”, tutupnya.***

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah