SINARJATENG.COM - Ruang ekspresi dari kaum muda belum terlalu terlihat di Pilkada 2020, Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menyebutkan, pemuda belum terlibat aktif mengisi wacana yang berkembang saat pilkada.
Padahal hal ini semestinya menjadi kesempatan paling bagus untuk menunjukan intervensi dari idealisme kaum muda terhadap lahirnya pemimpin-pemimpin di daerah melalui Pilkada 2020.
Apalagi pilihan anak muda nantinya juga akan menentukan nasib lima tahun ke depan. Hal tersebut juga dikatakan oleh Koordinator Koalisi Golongan Hutan, Edo Rakhman.
Baca Juga: Federal Oil Bantu UKM untuk Gerakan Roda Perekonomian di Tengah Pandemi Covid-19
“Kalau kita tidak bisa memaksimalkan momentum tersebut kehidupan anak-anak muda hari ini yang menjadi pemilih potensial akan sangat berpengaruh kehidupanya 5 tahun ke depan," kata Edo.Hal ini diungkapkan saat melakukan webinar bertema ‘Memilih masa Depan, Aspirakan Harapan’.
Oleh karena itu, dalam satu pekan kurang yang tersisa, Edo mengajak anak muda berpikir dan memfinalkan pilihan saat 9 Desember 2020 nanti.
Peneliti Sosial dan Lingkungan Epistema Institute, Siti Chaakimah, mengatakan, masyarakat harus mewaspadai kemungkinan calon kepala daerah yang telah membuat kontrak politik dengan pengusaha.
Baca Juga: Kembali Jadi Tranding Topik Twitter, Manager MU dapat Tekanan Mundur dari Supporter
Terkadang, kontrak politik itulah yang menjadi dasar kebijakan yang tidak berpihak terhadap isu lingkungan.