"Tindakan pemenuhan kebutuhan ini patut diapresiasi dalam PDB, selain diterapkannya protokol kesehatan yang ketat di TEA," katanya.
Selain itu, penanganan kelompok rentan dalam status SIAGA di TEA Glagaharjo dalam situasi pandemi COVID-19 ini konsisten menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Baca Juga: 10 Kota Ini jadi Lokasi Baru Sociolla Store dengan Konsep Unik
"Seluruh petugas SKPDB, penyintas, dan tamu yang datang untuk menyalurkan bantuan wajib mematuhi Cita Mas Jajar yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun, Memakai Masker dan Jaga jarak 1,5 meter, dan tidak diizinkan menemui para penyintas serta mematuhi SOP/protap," katanya
Selain itu para petugas dan penyintas rutin setiap hari diberikan multivitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh dan diperiksa tekanan darah yang dilakukan dua hingga tiga kali sehari oleh Bidang Kesehatan bersama Pramuka Saka Bhakti Husada Kwarran Cangkringan.
"Tujuh dokumen renkon di tingkat kelurahan yaitu Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto, dan Wonokerto telah dimutakhirkan dengan pendampingan oleh satu tim fasilitator," katanya.
Baca Juga: Pastikan Kesiapan Protokol Kesehatan di TPS, KPU Purbalingga: Agar Masyarakat Aman dan Nyaman
Haenry mengatakan, proses pemutakhiran renkon ini diikuti dengan kegiatan penguatan Sistem Informasi Desa (SID) untuk mengelola data penduduk dan aset kelurahan, menggunakan metode "bottom up" yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik dari tingkat kelurahan, kepanewon (kecamatan), sampai kabupaten.
"Saat ini renkon tingkat kelurahan sudah mencapai proses finalisasi dan legalisasi oleh lurah di tujuh kelurahan. Renkon kelurahan ini menjadi acuan utama untuk mengaktivasi renops kelurahan saat PDB," katanya.
Dilansir dari Antara News dengan judul 7 desa KRB III Merapi di Sleman tanda tangan renkon erupsi Merapi,