Militer Myanmar Berjanji Segera Mengadakan Pemilihan untuk Menjaga Demokrasi

- 27 Maret 2021, 15:52 WIB
Jenderal Militer, Min Aung Hlaing.
Jenderal Militer, Min Aung Hlaing. /Nikkei Asia

Bahkan pada Jumat malam waktu setempat, terdapat sebuah pesan yg disampaikan melalui stasiun televisi nasional yang berbunyi "Anda harus belajar dari tragedi kematian sebelumnya bahwa Anda dapat terancam ditembak di kepala dan punggung".

Dalam peringatan tersebut tidak disebutkan secara khusus bahwa pasukan keamanan telah diperintah untuk melakukan tembak mati. 

Baca Juga: Hati-Hati, Memberi Uang Untuk Pengemis di Pangkalpinang Terancam Denda Rp1 Juta

Namun junta menyebutkan beberapa tembakan mematikan berasal dari kerumunan.

Peringatan keras tersebut menyiratkan tekad militer untuk mensterilkan keadaan agar tidak ada aksi apapun selama Hari Angkatan Bersenjata.

Hari Angkatan Bersenjata untuk memperingati dimulainya perlawanan terhadap pendudukan Jepang pada tahun 1945, yang diatur oleh pendiri militer yang merupakan ayah dari Suu Kyi.

Pada pawai tersebut, hadir Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin. Di saat negara Amerika Serikat dan Eropa menekan junta dan memerikan sanksi. Min Aung Hlaing mengklaim bahwa Rusia adalah teman sejati bagi Myanmar.

Baca Juga: Vaksinasi Selama Ramadhan Tetap Berjalan, Dinkes Jateng: Menurut Fatwa MUI, Tidak Membatalkan Puasa

“Rusia adalah teman sejati,” ujarnya. Tak ada tanda-tanda diplomat lain di acara yang biasanya dihadiri puluhan pejabat dari luar negeri.

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi telah berkumpul di beberapa kota utama di Yangon dan Mandalay, serta di Karen kota yang berbatasan dengan Thailand.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x