Inilah 7 Kebiasaan yang Bisa Mengurangi Manfaat Pemakaian Hand Sanitizer

- 14 Desember 2020, 18:50 WIB
Ilustrasi hand sanitizer.
Ilustrasi hand sanitizer. /PIXABAY/Luisella Planeta Leoni

SINARJATENG.COM - Menggunakan Hand Sanitizer atau cairan pembersih secara benar dapat membantu mencegah penyebaran infeksi virus COVID-19.

Namun, pemakaian yang salah menjadikan manfaat dari hand sanitizer tidak maksimal.

Berikut sejumlah kesalahan saat menggunakan hand sanitizer sehingga membuatnya tak efektif mencegah virus, termasuk COVID-19, seperti dilansir dari Livestrong, Minggu:

Baca Juga: Dukung Usaha Pemerintah Perangi COVID-19, KAJ Imbau Umat Katolik untuk Tidak Mudik

1. Terlalu sedikit

Kepala perawatan kesehatan di Stride Community Health Center, Denver, Colorado, Savita Ginde merekomendasikan orang dewasa menggunakan hand sanitizer menyesuaikan dengan ukuran tangan.

2. Tidak mencakup seluruh tangan

Baca Juga: Face Shield Ternyata Tidak Efektif untuk Cegah Covid-19, Begini Penjelasannya

Mencuci tangan dengan sabun dan air harus mencakup jari-jari, serta telapak tangan dan punggung tangan dan hal sama juga perlu Anda terapkan saat menggunakan pembersih tangan.

"(Gunakan) secukupnya untuk bagian depan dan belakang tangan, serta jari-jari dan area di antara jari-jari. Jika Anda hanya menggosok kedua telapak tangan, Anda tidak menyelesaikan tugas Anda," kata Ginde.

3. Terlalu cepat

Baca Juga: KPK Amankan Dokumen Usai Geledah Rumah Sekretaris Dinas PUPR Kota Banjar

Jika Anda menganggap penggunaan pembersih tangan sebagai pilihan yang lebih cepat daripada mencuci tangan dengan sabun dan air, maka Anda salah. Mayo Clinic merekomendasikan, Anda perlu mengoleskan pembersih tangan selama sekitar 20 detik, yakni jumlah waktu yang sama saat Anda mencuci tangan dengan sabun dan air.

4. Mengelap kelebihan cairan ke celana

Kelebihan memakai hand sanitizer memang tidak nyaman sehingga Anda tergoda mengeringkan tangan ke celana. Menurut Ginde, cara ini bisa mengurangi keefektifan pembersih tangan. Selain itu, jika ada kuman di celana, Anda baru saja mencemari tangan Anda.

Baca Juga: Bupati Bogor Rachmat Yasin Kembali Akan Diadili Akibat Kasus Korupsi

"Dalam skenario yang ideal, keringkan saja tangan (secara alami) alih-alih menyekanya," ujar pakar epidemiologi di Dartmouth-Hitchcock Medical Center, Lebanon, Jose Raymond M. Mercado.

5. Disimpan pada suhu terlalu dingin atau panas

Pembersih tangan idealnya disimpan antara suhu 15-30 derajat Celcius. Jadi, jika mobil Anda melebihi atau kurang dari itu, lebih baik Anda membawa hand sanitizer keluar mobil.

Baca Juga: Kemenkes: Belum Ada Informasi Resmi dari Pemerintah Mengenai Harga Vaksin COVID-19

6. Digunakan pada tangan kotor

Pembersih tangan tak bisa bermanfaat pada tangan yang kotor. Mecardo menyarankan Anda mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali tangan sangat kotor atau berminyak.

"Jika sabun dan air tidak segera tersedia, gunakan pembersih tangan dan buat catatan tangan Anda masih belum bersih sehingga pastikan tidak menyentuh wajah, mata, hidung, mulut," kata Dr. Ginde.

Baca Juga: Al Ghazali Putuskan Pulang ke Indonesia Akibat Stres Jalani Studi di Inggris

7. Tidak digunakan di saat yang tepat

Anda perlu menggunakan pembersih tangan pada saat-saat penting untuk memastikan kebersihan tangan yang benar antara lain sebelum membuat atau menyantap makanan, setelah menggunakan kamar kecil, setelah menyentuh atau melepas masker (Anda hanya boleh menyentuh wajah dengan tangan bersih).

Kemudian, sebelum menyentuh hidung atau menutupi mulut saat bersin atau batuk, setelah Anda berada di tempat umum, seperti toko bahan makanan dan setelah Anda berkontak dengan hewan peliharaan.

Baca Juga: Lokasi Samsat Keliling Pemalang, Hari Ini Senin 14 Desember 2020

"Ini betapa pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air, atau setidaknya menggunakan pembersih tangan, berulang kali sepanjang hari untuk melindungi diri Anda dari kuman dan virus," demikian kata Ginde.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah