“Kita lihat botol dengan warna orange (jingga) ditemukan ini di posisi juga di dalam botol. Karena setiap ABK yang khususnya bertanggung jawab di periskop ini, selalu membawa botol ini,” jelasnya.
Tekanan di dalam laut pada kedalaman 700-800 meter akan menyebabkan keretakan. Dan hingga saat ini, kedalaman yang sudah terdeteksi oleh tim TNI yakni sedalam 850 meter.
KSAL Yudo Margono memastikan, Kapal Selam KRI Nanggala-402 tidak meledak.
“Kalau ada ledakan pasti akan terdengar, di sonar pasti terdengar,” ujarnya.
Saat ini pencarian telah dibagi dalam beberapa sektor dan hingga radius 10 mil. Sedangkan, titik koordinat diperkirakan bergeser sejauh 2 mil ke selatan dari titik awal menyelam ke titik tenggelamnya kapal. Saat ini, telah ditindak lanjuti oleh KRI Rigel dan HMAS Australia.
Kapal yang memiliki peralatan Swift Rescue Singapura memiliki ROV mencakup kedalaman 900-1000 meter, dan ditempatkan dekat dengan KRI Rigel. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberadaan KRI Nanggala-402.***