SINARJATENG.COM - Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 terus diupayakan oleh tim gabungan. Dalam hal ini TNI, POLRI tim terkait dari Australia dan Singapura.
Di hari ketiga ini, telah ditemukan sebanyak enam serpihan yang diyakini milik Kapal Selam KRI Nanggala-402. Serpihan ini terapung di sekitar lokasi titik awal penyelaman.
KSAL Yudo Margono keterangan pers Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 menyatakan bahwa serpihan dapat naik ke permukaan dikarenakan adanya retakan besar.
“Serpihan ini tidak akan terangkat keluar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo,” tuturnya.
Enam temuan ini antara lain pelurus tabung torpedo, serpihan pembungkus pipa pendingin, pelumas periskop kapal selam, serpihan alas salat ABK KRI Nanggala-402, serpihan busa penahan panas dari press room, BBM solar yang telah meluas pada radius 10 mil.
Temuan ini ditemukan di hari kedua dan ketiga dalam radius 2 mil dari lokasi awal penyelaman kapal.
Baca Juga: PENTING ANDA BACA! 4 Alasan untuk tetap Berolahraga selama Ramadan
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan, temuan pelumas periskop dalam kondisi utuh sebagaimana pelumas digunakan ketika berada di kapal selam.
“Kita lihat botol dengan warna orange (jingga) ditemukan ini di posisi juga di dalam botol. Karena setiap ABK yang khususnya bertanggung jawab di periskop ini, selalu membawa botol ini,” jelasnya.
Tekanan di dalam laut pada kedalaman 700-800 meter akan menyebabkan keretakan. Dan hingga saat ini, kedalaman yang sudah terdeteksi oleh tim TNI yakni sedalam 850 meter.
KSAL Yudo Margono memastikan, Kapal Selam KRI Nanggala-402 tidak meledak.
“Kalau ada ledakan pasti akan terdengar, di sonar pasti terdengar,” ujarnya.
Saat ini pencarian telah dibagi dalam beberapa sektor dan hingga radius 10 mil. Sedangkan, titik koordinat diperkirakan bergeser sejauh 2 mil ke selatan dari titik awal menyelam ke titik tenggelamnya kapal. Saat ini, telah ditindak lanjuti oleh KRI Rigel dan HMAS Australia.
Kapal yang memiliki peralatan Swift Rescue Singapura memiliki ROV mencakup kedalaman 900-1000 meter, dan ditempatkan dekat dengan KRI Rigel. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberadaan KRI Nanggala-402.***