Cegah Baby Blues Syndrom, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Sosialisasikan Kesetaraan Gender dalam Keluarga

- 24 Oktober 2021, 10:52 WIB
Cegah Baby Blues Syndrom, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Sosialisasikan Kesetaraan Gender dalam Keluarga
Cegah Baby Blues Syndrom, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Sosialisasikan Kesetaraan Gender dalam Keluarga /Tim KKN UIN WS/SinarJateng

Endang menjelaskan, di lapangan reaksi wanita terhadap kehamilan dan kehadiran buah hati sangatlah bervariasi.

"Sewaktu hamil, reaksi dari sang calon ibu sangat beragam, emosi yang muncul juga berbeda-beda. Ada yang merasa khawatir, takut maupun bahagia", tuturnya.

Namun ia menekankan bila kecemasan tidak hanya muncul dari pihak perempuan.

"Emosi semacam ini tidak hanya dirasakan oleh calon ibu namun juga oleh calon papa. Kami juga merasa gelisah, karena anak bukan sekedar anugrah tapi juga sebuah amanah", tegas Endang.

Namun, Endang mengingatkan bila keikutsertaan papa harus disiapkan jauh-jauh hari bahkan saat kehamilan.

Baca Juga: 14 Mahasiswa KKN UIN Walisongo Kunjungi Pelaku UMKM Budidaya Jamur Tiram di Gondoriyo

"Keikutsertaan ayah dalam menyambut kehadiran buah hati memerlukan proses.
Jadi, sejak awal suami harus aktif menemani istri dalam pemeriksaan kehamilan", kata Endang.

Selain itu, ia juga bercerita mengenai artikel yang sempat ia baca, what your partner might need your during pregnancy.

"Jadi, keikutsertaan suami di masa kehamilan dapat menentukan keberhasilan istri dalam
mencukupi kebutuhan asi bagi bayi", tegasnya.

Endang menyayangkan banyaknya pria yang enggan membantu istri melakukan pekerjaan domestik padahal hal tersebut dapat memicu baby blues syndrom.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah