FDK UIN Walisongo Siap Kolaborasi dengan Disparbud Wonosobo untuk Merintis Desa Wisata Religi

- 13 September 2021, 19:55 WIB
Dekan FDK UIN Walisongo Ilyas Supena menerima kenang-kenangan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, pada Jumat 10 September 2021
Dekan FDK UIN Walisongo Ilyas Supena menerima kenang-kenangan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, pada Jumat 10 September 2021 /Dok. FDK UIN Walisongo

Lebih lanjut Agus menjelaskan gambaran destinasi wisata religi yang akan digarap. UNSIQ sebagai pintu masuk kota religi, kemudian Masjid Baitul Qur'an sebagai DMO (Destinasi Manajemen Organisasi). Dan Desa Dewoduwur, tempat makam KH. Muntaha sebagai kampung santri.

"Minat masyarakat Wonosobo terhadap religiusitas tinggi, baik dari segi budaya maupun nilai tradisi Islam" Jelas Agus.

Adapun tujuan dari adanya Desa Wisata Religi ini yaitu kunjungan wisatawan meningkat, lama tinggal masyarakat meningkat sehingga bisa mendorong ekonomi dan akhirnya bisa mengentaskan kemiskinan.

Dalam agenda persamaan persepsi ini, Ketua jurusan Manajemen Dakwah, Dra. Siti Prihatiningtyas, MPd menyampaikan konsep yang akan ditawarkan dalam rintisan desa wisata religi ini.

Baca Juga: Siap Sajikan Informasi Keumatan, Kemenag Jalin Kerjasama dengan KPI

Yaitu pencanangan dan perintisan Desa Wisata Religi, kemudian pendampingan dan pembinaan Desa Wisata Religi, di sisi lain juga nantinya bisa menjadi laboratorium kegiatan dosen dan mahasiswa dalam penelitian, pengabdian masyarakat, KKN, PPL, Benchmarking, dan lain sebagainya.

Melalui kerjasama ini juga harapannya bisa membuka peluang bagi lulusan FDK, khususnya jurusan MD sebagai pengelola sumber daya Pariwisata maupun sebagai pemandu wisata.

Setelah itu, Team Fakultas Dakwah dan Komunikasi ditemani Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan survey lokasi ke beberapa tempat yang akan menjadi target rintisan desa wisata religi, yaitu ke Masjid Baitul Qur'an dan Makam KH. Muntaha di Desa Deroduwur.

Dalam kunjungan di Desa Deroduwur, team FDK dan Disparbud disambut oleh Kepala Desa setempat dan Team Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Deroduwur. Dalam acara sarasehan dan silaturrahmi ini, Kliwon Kharir selaku Kepala Desa menyampaikan bahwa desa Deroduwur sebelumnya dikategorikan sebagai desa merah karena terkenal sebagai desa miskin. "Alhamdulillah berkat dukungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mulai 2019, menjadi desa berkembang".

Baca Juga: FDK UIN Walisongo Siap Gelar International Conference Da'wah and Communication Secara Virtual

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah