SINARJATENG.COM - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo merintis desa wisata religi.
Sebagai tindak lanjut dari MoU Rektor UIN Walisongo dengan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Wonosobo untuk merintis Desa Wisata Religi, pada Jumat 10 September 2021.
FDK mengagendakan kunjungan ke Disparbud Wonosobo untuk persamaan persepsi. Di ruang diskusi publik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan hadir Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar.
Baca Juga: Berkunjung ke Redaksi SinarJateng.com, Mahasiswa KPI IAIN Pekalongan Ingin Jadi Content Creator
Dalam sambutannya, Albar menjelaskan bahwa dahulu, Wonosobo terkenal sebagai kota religius. Namun semakin pudar karena yang berkembang justru wisata karaokenya. Selain itu, Wonosobo juga merupakan kota tua. Meski usianya baru 197 tahun, namun secara budaya cukup tua.
"Kalau ke Bali, sering disebut sebagai kakak karena pada masa perang hindu, yang lari ke Bali, Jatim, Tengger adalah orang-orang Wonosobo, saya junga ingin ada perubahan besar terkait religiusitas kota Wonosobo, tentu menyambut dengan senang atas kehadiran team FDK UIN Walisongo," katanya.
Antusiasme masyarakat juga luar biasa soal potensi Wonosobo baik dari segi budaya, alam maupun religinya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Agus Siswanto, S. Sos. menegaskan bahwa visi kolaborasi FDK dengan Disparbud adalah mewujudkan salah satu desa wisata religi di Wonosobo, dimana yang akan menjadi lokasinya adalah kawasan Kalibeber.