Sebanyak 23 Polisi Terluka dalam Bentrok dengan Perusuh

- 9 Oktober 2020, 20:14 WIB
Polisi melakukan panggilan video dengan istrinya saat istirahat mengamankan unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020. Unjuk rasa itu berakhir ricuh dan mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak.
Polisi melakukan panggilan video dengan istrinya saat istirahat mengamankan unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020. Unjuk rasa itu berakhir ricuh dan mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak. /ANTARA/

JAKARTA, SINARJATENG.COM - Polda Metro Jaya mengatakan sebanyak 23 personel kepolisian mengalami luka-luka dalam bentrok dengan perusuh yang menyusup ke dalam unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis 8 Oktober 2020.

"Ada 23 personel Polri yang luka selama kegiatan pengamanan demo kemarin," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jumat.

Yusri mengatakan salah satu korban luka tersebut adalah perwira menengah kepolisian yang menjabat sebagai Kapolres Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto.

Baca Juga: Viral, Emak-emak Pemberani Ambil Sandal Jepit di Area Pagar Betis Polisi dengan Santainya

"Salah satunya juga Kapolres Tangerang Kota, yang kena lempar pada saat menghalau para pendemo pendemo yang akan melakukan kegiatan-kegiatan kekerasan lempar batu," tambahnya.

Personel kepolisian yang menderita luka-luka tersebut sudah mendapatkan pengobatan dan diperbolehkan pulang, meski demikian masih ada empat orang yang masih dirawat karena luka yang cukup serius.

"Tinggal empat yang harus dirawat karena memang sedikit agak gawat, satu tangannya polwan itu sempat patah, ada yang kena batu kepalanya. Memang sekarang harus dilakukan perawatan yang intensif, yang lain itu luka-luka dan sudah kembali," tuturnya.

Baca Juga: Lima Pendemo Anarkis Reaktif, Dua Positif Gunakan Ganja

Aksi unjuk rasa menentang Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis 8 Oktober 2020 berakhir ricuh akibat ulah ratusan pelajar dan perusuh bayaran yang berasal dari luar Jakarta.

Halaman:

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah