Raihan mengatakan, Indonesia hari ini sedang menghadapi persoalan radikalisme agama yang kerap kali berujung pada tindakan pengkafiran, kekerasan dan teror hingga persoalan separatisme.
"Karena itu menurutnya HMI harus hadir, menjadi perisai kebangsaan," katanya.
Raihan menambahkan, dengan turut mengambil peran dalam memberikan kontribusinya agar bisa membantu menyelesaikan beragam persoalan tersebut.
"Sebagai intelektual muslim, HMI harus mampu memproduksi wacana Islam sebagai agama yang Rahmatan lil Alamin dan mengembangkan pemikiran-pemikiran keislaman yang moderat," pungkasnya.***