"Kapasitas berdasarkan kajihan kita saluran yang kita punya ini kapasitasnya seperti yang disampaikan Pak Asbang (Asisten Pembangunan DKI Jakarta) antara 50-100 meter. Kemarin curah hujan sampai 1700 meter per detik," tutur dia.
Lebih lanjut, Juhaini Yusuf menjelaskan, penyebab banjir Kemang karena meluapnya Sungai yang mengalir di sekitaran wilayah tersebut.
Baca Juga: Gelar Rapat Koordinasi, Pemerintah Kini Pangkas Cuti Bersama 2021 Jadi Hanya Dua Hari
"Kejadian kemarin Sungai yang ada di situ sudah meluap. Kali Mampang, Kali Kerukut sehingga saluran yang muaranya ke Sungai itu enggak bisa masuk karena kalinya sudah meluap," ungkapnya.
Terlepas dari faktor-faktor ini kata dia, banjir Jakarta tahun ini cenderung lebih cepat surut.
"Jadi kemarin banjir tidak terlalu lama. Banjir hari Sabtu. Juga udah pada surut. Tinggal kemarin hari Minggu pembersihan karena bekas lumpur yang kemarin," kata dia.
Baca Juga: Saling Bekerjasama, Kemenag dan Kemenlu Sinergi untuk Kenalkan Moderasi Beragama Pada Dunia
Diketahui, banjir Jakarta menelan setidaknya lima korban yang meninggal dunia. Empat di antaranya masih anak-anak.
Dua orang berusia 7 tahun, satu orang berusia 11 tahun, dan yang satu orang lainnya berusia 13 tahu, kemudian seorang lansia berusia 67 tahun di Jakarta Selatan juga meninggal dunia atas musibah banjir yang mengepung sejumlah kawasan di DKI Jakarta sejak tiga hari yang lalu.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Pemprov Bicara Penyebab Banjir Kemang Jakarta: Hujan Deras Kemudian dari Hulu Lari ke Sini, Setelah mengunjungi rumah duka, Anies Baswedan turut menyampaikan belasungkawa dan menyampaikan doa semoga almarhum diterima oleh Allah SWT.