Ketua Fraksi PAN Ikut Angkat Bicara Mengenai Laporan GAR ITB Terhadap Din Syamsuddin

- 14 Februari 2021, 21:31 WIB
Dok. Pribadi Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay
Dok. Pribadi Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay /Wartasumbawa.com/Zainul Abidin

SINARJATENG.COM - Tudingan yang dilakukan Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni ITB terhadap Din Syamsuddin, kini berjalan panjang.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menyayangkan tudingan tersebut.

Saleh berpendapat bahwa tuduhan radikal terhadap Din Syamsuddin keliru lantaran tidak memahami makna radikal secara utuh.

Baca Juga: Mantan Wakil Menteri Dino Patti Djalal Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik

Hal itu disampaikannya siaran tertulisnya pada Minggu 14 Februari 2021.

"Istilah radikal tidak selamanya buruk. Namun, ketika dilaporkan ke KASN berarti makna radikal itu sendiri menjadi jelek dan buruk," kata Saleh.

Dikatakan Seleh, Din Syamsuddin merupakan salah satu tokoh besar di Indonesia yang terkenal dengan pandangan yang meneguhkan umat.

Baca Juga: Dalam Waktu 2 Jam Pasien Kritis Bisa Pulih, Obat Covid-19 Kini Dikembangkan Oleh Peneliti Israel

Ia juga sosok yang sering membangun dialog lintas agama, lintas peradaban baik di Indonesia maupun di dunia internasional.

"Setahu kami, Pak Din Syamsuddin itu selalu menggelar dialog interfaith, dialog antaragama, serta dialog antarperadaban. Dan beliau itu ikut di dalam organisasi-organisasi interfaith seperti itu bukan hanya di Indonesia, tetapi dunia internasional," ujarnya.

Bahkan kata Saleh, ia juga pernah bicara di PBB terkait dengan bagaimana Indonesia bisa membangun hubungan yang sangat harmonis, kemudian meningkatkan kohesivitas sosial yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.

Baca Juga: Humas IA ITB Jakarta Buka Layanan Aduan Usai 2.000 Alumni Dicutat dari GAR ITB

"Semua orang bisa mendengar ceramah beliau di PBB, itu ada di youtube, silakan saja, masih terekam dengan bagus," ucapnya.

Lebih jauh Saleh mengungkapkan bahwa ia mengenal dekat sosok Din Syamsuddin. Ia merupakan salah satu senior di Muhammadiyah dan dosen di UIN Syarif Hidayatullah yang mengajarkan mata kuliah tentang pemikiran Islam kontemporer.

"Nah, pemikiran Islam kontemporer yang diajarkan itu di dalamnya ada toleransi, ada dialog, ada civil society dalam perspektif Islam. Karena itu, saya paham betul bagaimana pemikiran dan gerakan Pak Din Syamsuddin," tuturnya.

Baca Juga: Bukan Hanya Hari Valentine, 14 Februari Juga Jadi Hari Sejarah Perjuangan Pilu Berikut Ini

Oleh sebab itu kata Saleh, jika Din Syamsuddin melemparkan kritikan kepada pemerintah maka hal itu dilakukan untuk membangun Indonesia.

"Karena, tentu di dalam sistem demokrasi yang kita anut seperti ini harus ada juga kritik yang konteksnya membangun. Saya pastikan Pak Din Syamsuddin tidak ada niat sedikit pun berniat buruk, berniat jahat dan membenci dalam kritiknya itu," ucapnya.

Sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) melaporkan Din Syamsuddin ke KASN atas dugaan pelanggaran kode etik terkait isu radikalisme.

Baca Juga: 8 Ucapan Hari Valentine Romantis untuk Pasangan dalam Bahasa Korea

Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Sayangkan Laporan GAR ITB, Ketua Fraksi PAN Sarankan Tonton Kembali Pidato Din Syamsuddin di PBB, Dalam surat yang dikirimkan GAR ITB kepada KASN, Din Syamsuddin dinilai melanggar kode etik pegawai negeri sipil (PNS) karena kerap menyerang pemerintah dengan kritik, bahkan tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang berseberangan dengan pemerintah.

GAR ITB sudah beberapa kali menuai kontroversi dengan mengeluarkan surat pelaporan terkait sejumlah tokoh dan institusi di sekitar ITB, termasuk soal Salman ITB dan Nurhayati Subakati, pendiri Paragon Technology Innovation.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah