"Ada hasil tapi tidak layak mendapatkan penghargaan, bahwa ini tidak macet, betul tidak macet tapi bukan karena ada kebijakan yg dilakukan gubernur, tetapi karena Covid-19, yang layak penghargaan itu Covid-19. Karena Covid-19 bukan karena apa-apa, kalau mau dihargai ya Covid-19 yang dihargai," ujarnya.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pada tahun 2020, Jakarta sudah keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.
Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional, Presiden Jokowi Sampaikan Terima Kasih
Posisi itu kata dia, berbeda dengan tahun 2017 sebelum dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies Baswedan menyebutkan, rangking Jakarta dalam urusan macet terus berbenah diri.
Pada tahun 2017, posisi Jakarta berada di urutan nomor 4 di dunia, kemudian tahun 2018 menjadi nomor 7, dan tahun 2019 berada di nomor 10 sebagai kota termacet di dunia.
"Izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia. Alhamdulillah di tahun 2020 kita menjadi rangking 31," katanya.
Baca Juga: Sambut Imlek di Rumah Saja dengan 6 Rekomendasi Drama China dari Viu
Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Anies Baswedan Sebut Jakarta Bukan Lagi Kota Macet, PDIP: karena Ada Pandemi Covid-19, Menurut Anies Baswedan, biasanya dalam sebuah perlombaan tertentu siapapun berusaha masuk dalam rangking 10. Namun tidak dalam urusan macet.
"Biasanya kita ingin masuk daftar 10 terbesar kalau urusan kemacetan kita ingin keluar dari 10 besar," ungkapnya.***