SINARJATENG.COM - DKI Jakarta kini tidak lagi masuk sebagai 10 negara termacet di dunia. Hal itu disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menanggapi itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak menilai jika pencapaian tersebut bukan karena ada usaha yang terstruktur dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ia menuturkan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya virus Covid-19 yang sudah hampir satu tahun ini menjadi Pandemi.
Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta: 41 Persen Klaster Covid-19 Adalah Keluarga
Menurutnya, memang kondisi macet di Jakarta saat ini berkurang namun itu karena ada kebijakan working from home (WFH) yang diberlakukan oleh pemerintah berkenaan dengan berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menanggulangi Pandemi Covid-19
"Kalau dikatakan tidak macet, betul tidak macet, itu kan bukan karena ada usaha yang terstruktur, tapi karena Pandemi Covid-19," kata Gilbert saat dihubungi, Selasa, 9 Februari 2021
"Kalau dikatakan DKI Jakarta tidak macet yang layak dapat penghargaan itu ya Covid-19, Covid-19 yang bikin ini enggak macet, bukan gubernur, bukan Dinas Perhubungan, karena kebijakan gubernur mengenai perhubungan itu jak lingko, sepeda masuk tol, ganjil genap sepeda motor, mana yang bermakna mengurangi kemacetan," ungkapnya.
Baca Juga: Cegah Covid-19 Melalui 3M, DFSK Adakan Sosialisasi dan Donasikan 1.000 Paket Masker di Cikande
Kata dia, usaha Anies Baswedan untuk mengatasi macet di DKI Jakarta sangat minim