Pelaku Usaha Warteg di Kawasan Jakarta Akan di Data Kemenkop

- 27 Januari 2021, 11:10 WIB
Dirut Mitratel Teddy Hartoko berbincang dengan pengemudi ojek online, pada acara layanan Sarapan Gratis di Warteg 89, Jalan PHH Mustopha, Kota Bandung, Jumat 18 Desember 2020.
Dirut Mitratel Teddy Hartoko berbincang dengan pengemudi ojek online, pada acara layanan Sarapan Gratis di Warteg 89, Jalan PHH Mustopha, Kota Bandung, Jumat 18 Desember 2020. /BeritaKBB/Pikiran Rakyat. Com/Ade Bayu Indra

"Kurang dari separuh pedagang warteg memilih untuk pulang kampung karena pendapatannya terus menurun karena permintaan yang terbatas. Mereka rata-rata dari Tegal dan Brebes”, ungkap Mukroni.

Meskipun demikian, para pelaku usaha warteg berharap pemerintah bisa turun tangan untuk mendata seluruh pelaku usaha warteg agar mendapatkan gambaran utuh kondisi sebenarnya.

Baca Juga: 53 Akta Kematian Korban Sriwijaya Air SJ 182 Telah Resmi Diterbitkan Dukcapil

Untuk mendata sebaran dan status warteg, KemenkopUKM menggandeng penyedia platform digital antara lain Wahyoo. CEO Wahyoo, Peter Shearer mengatakan, pihaknya selama ini membantu para pelaku usaha warung makan untuk bertransformasi ke ranah digital, meningkatkan standar protokol kesehatan, hingga membantu akses permodalan usaha.

"Bahkan, kita dorong mereka untuk bisa masuk ke platform seperti Gofood dan Grabfood, sampai di tahap kita berikan juga pelatihan serta strateginya," kata Peter.

Selain pendataan, KemenkopUKM juga mendorong kolaborasi seluruh stakeholder usaha warung makan dan kaki lima. Misalnya peningkatan kemampuan SDM dan pemberdayaan pelaku usaha dapat difasilitasi lewat program bapak asuh yang melibatkan BUMN dan swasta atau menghubungkan dengan akses pasar dalam program sosial mobilisasi makan gratis yang dibiayai pemerintah/swasta.***

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x