PLTU Berbasis Batu Bara Jadikan BPP Listrik Murah, Tercukupi dan Ramah Lingkungan

- 15 Januari 2021, 14:35 WIB
PLTU Kian Ramah Lingkungan, Listrik Tercukupi dan Udara Terjaga Bersih
PLTU Kian Ramah Lingkungan, Listrik Tercukupi dan Udara Terjaga Bersih /BUMN.go.id

Proper Emas menjadi penghargaan tertinggi dari penilaian sebagai bukti upaya berkelanjutan perusahaan dalam bidang lingkungan, melakukan inovasi dalam aspek pemberdayaan sumber daya serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, yang artinya perusahaan telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Sedangkan, Proper Hijau artinya perusahaan tersebut tidak hanya taat, tetapi melebihi ketaatan terhadap peraturan perundangan baik dalam hal penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) limbah padat non B3, pengurangan pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: 16 Kantong Bagian Tubuh Korban Pesawat Sriwijaya SJ 182 Berhasil Ditemukan Tim SAR

Sementara, Proper Biru artinya telah taat pada empat kriteria yang ditentukan yaitu pengendalian pencemaran laut dan Air, pengendalian pencemaran udara, implementasi AMDAL dan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Guna menjaga kelestarian lingkungan, PLN telah melengkapi PLTU berbahan bakar batubara yang sudah ada dengan Continous Emission Monitoring System (CEMS) yang berfungsi untuk memonitor emisi secara berkelanjutan. CEMS ini dipasang pada semua PLTU kapasitas diatas 25 Megawatt (MW) untuk melakukan pengendalian emisi secara real time.

Berbagai inovasi telah dilakukan agar PLTU menjadi lebih ramah lingkungan dan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No P.15 Tahun 2019 tentang tingkat baku mutu emisi.

Baca Juga: Jadwal Layanan SIM Keliling di DKI Jakarta Hari ini 15 Januari 2021

PLN melakukan pengendalian kadar sulfur batu bara dengan cara pencampuran dan pemilihan batu bara dengan komposisi campuran sulfur yang dapat memenuhi kualitas baku mutu emisi Sulfur Dioksida (SO2).

Penggunaan Teknologi Rendah Karbon juga terus dilakukan melalui pembangunan PLTU dengan Teknologi Super Critical (SC) dan Ultra Super Critical (USC). PLN juga melakukan pemasangan peralatan FGD (Flue Gas Desulfurization) maupun SCR (Selective Catalytic Reduction) pada PLTU sebagai upaya mengendalikan emisi.

Untuk meningkatkan bauran energi baru terarukan (EBT), PLN juga terus mengembangkan program Co-Firing, yaitu pemanfaatan biomassa yang merupakan renewable energi sebagai pencampur batu bara untuk bahan bakar PLTU.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah