Prof Wiku Adisasmito Jelaskan Surveilans Virologi, Mengantisipasi Strain Virus Baru

- 5 Januari 2021, 21:16 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito /Dok. Satgas Penanganan Covid-19/

SINARJATENG.COM – Rencana untuk melakukan lebih banyak pemetaan dan surveilans terhadap genome virus Sars Cov-2, dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman 10 lembaga biologi molekuler lainnya.

Ditambahkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, hal itu dilakukan menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap sampel klinis dari berbagai daerah.

Hal itu merupakan upaya Pemerintah untuk mengantisipasi kemunculan strain virus baru Covid-19 dengan berbagai cara.

Baca Juga: Polisi Ungkap Fakta Terbaru Kasus Pengeroyokan Karyawan Hotel Batiqa

Pemerintah mendukung semua penelitian terkait Sars Cov-2 maupun Covid-19 termasuk pengembangan vaksin dan antivirus hingga penguatan surveilans virologi.

"Pemerintah berkomitmen melakukan penguatan surveilans virologi agar dapat memutus mata rantai penularan Covid-19. Hal ini merupakan aspek penting untuk memetakan sebaran jenis virus yang tersebar di Indonesia," jelas Prof Wiku Adisasmito.

Hal ini bermanfaat dalam mendeteksi potensi strain virus baru yang dapat berpengaruh dalam mekanisme penanganan Covid-19 yang sedang berjalan.

Baca Juga: Menyoal Pandemi Covid-19 dan Kaitannya dengan Pemulihan Ekonomi

Prof Wiku Adisasmito melanjutkan mengedukasi masyarakat tentang cara kerja surveilans virologi.

Yaitu, bahwa genome atau materi genetika dari suatu organisme seperti virus, bakteri atau seorang manusia yang terdiri dari DNA.

Untuk DNA ini, antar sesama organisme misalnya pada sesama virus Sars Cov-2, struktur DNA-nya bisa berubah atau berbeda. Sehingga dapat mempengaruhi kemampuan menginfeksinya.

Baca Juga: Link Live Streaming Tottenham vs Brentford: Prediksi Line Up Kedua Tim

Para ilmuwan di laboratorium menggunakan prosedur whole genome sequencing (WGS) adalah suatu upaya untuk melihat urutan kode genetika. Pada umumnya terdapat 4 tahapan dalam proses WGS khususnya untuk mengidentifikasi virus Covid-19.

Pertama, yaitu DNA sharing atau pemotongan DNA. Yang mana dilakukan pemotongan molekuler pada DNA virus menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi agar dapat dibaca oleh mesin pengurutan DNA.

Kedua, DNA barcoding atau pengkodean DNA. Yaitu pemberian kode atau tag, atau bisa disebut juga memberi barcode . Untuk mempermudah mengidentifikasi DNA virus.

Baca Juga: Pakaian Loungewear Masih Jadi Tren Fesyen di 2021

Ketiga, whole genome sequencing yaitu proses memasukkan DNA dari beberapa samp virus ke dalam alat yang disebut whole genome squencer . Alat ini akan menggunakan barcode untuk melacak asal kepemilikan DNA tersebut.

Keempat, analisis data yaitu proses untuk membandingkan urutan DNA virus dan mengidentifikasi perbedaannya. Karena banyaknya perbedaan ini dapat memberi informasi bagaimana tingkat kedekatan strain virus dan kemungkinan memiliki kekuatan untuk menimbulkan gejala yang smaa pada manusia.

"Whole genome sequencing pada prinsipnya untuk memahami distribusi dan pola penyebaran virus dan memberi informasi mengenai karakteristik dari masing-masing isolat di tiap daerah, yang tentunya bermanfaat untuk penanggulangan dan pencegahan," jelas Prof Wiku Adisasmito.***

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: covid19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah