”Saya minta ahli-ahli Geolog ini untuk melakukan tindakan. Tapi sekarang sedang kita cek,” ungkap dia.
Sekadar diketahui, api abadi Mrapen di Grobogan padam sejak 25 September lalu. Menurut keterangan Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, sebelum api abadi Mrapen padam, sempat ada semburan air bercampur gas, saat pengeboran sumur yang berlokasi tak jauh dari Mrapen.
Baca Juga: Lulus KKN Pengakuan, Mahasiswa UIN Walisongo dengan Manfaatkan New Media di Masa Pandemi
Meski semburan itu berhasil ditutup, tapi sampai saat ini air dan gas masih merembes. Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan, apakah aktivitas pengeboran itu yang menyebabkan api abadi Mrapen padam.***