Lakukan Sidak, Ganjar Pranowo Temukan Beberapa Pompa yang Tidak Optimal untuk Atasi Banjir

- 7 Februari 2021, 22:48 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tinjau banjir di Kota Semarang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tinjau banjir di Kota Semarang. /Dok. Pemprov Jawa Tengah/

SINARJATENG.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, temukan penggunaan pompa yang tidak optimal di sejumlah daerah yang Terkena Banjir.

Bukan itu saja, Ganjar melakukan sidak ke sejumlah titik banjir di Kota Semarang pada Minggu 7 Februari. 

Ada beberapa lokasi banjir yang dikunjungi Ganjar, diantaranya rumah pompa Mberok Kota Lama, drainase di Jl Ronggolawe serta Stasiun Tawang Semarang.

Baca Juga: Warga Diminta Waspadai Kenaikan Muka Air di Katulampa

Saat sidak di rumah pompa Mberok Kota Lama, Ganjar menemukan tidak optimalnya pompa yang ada. Dari tiga pompa yang terpasang, hanya satu yang dihidupkan.

Ganjar pun langsung menanyakan alasan kenapa dua pompa lain tidak dihidupkan. Dari jawaban petugas, ternyata pompa itu tidak dihidupkan karena alasan administratif.

"Itu belum dinyalakan karena masalah administratif pak. Pekerjaannya belum diserahkan," kata petugas.

Baca Juga: Tak Kunjung Surut, Ganjar Pranowo Lakukan Peninjauan di Daerah yang Terkena Banjir

Ganjar pun langsung mengatakan tidak boleh ada hal administratif yang menghambat penanganan banjir. Apalagi, ia menegaskan kondisi saat ini sedang darurat.

Ganjar langsung meminta dua pom lain dihidupkan. Ia bahkan mengajak petugas untuk masuk ke rumah pompa dan menyalakan mesin. Namun karena dikunci, akhirnya Ganjar mengurungkan niatnya.

"Tapi saya minta hari ini dihidupkan. Saya minta nomor telponnya, nanti saya cek harus sudah hidup," tegasnya.

Baca Juga: Sempat Positif Covid-19, Wakapolda dan Puluhan Anggota Lainnya Donorkan Plasma Konvalesen

Ganjar mengatakan, kondisi darurat harus dilakukan tindakan cepat. Meski pekerjaan belum diserahkan ke Pemkot Semarang, namun pompa di kawasan Mberok Kota Lama itu harus berfungsi optimal.

"Saya minta dihidupkan, meskipun belum diserahkan tapi hari ini kondisi darurat, jadi harus dihidupkan. Soalnya ini vital, dari tiga pompa yang ada, yang hidup hanya satu," tegasnya.

Pihaknya menegaskan tidak boleh ada alasan administratif untuk menunda penanganan bencana. Apalagi diketahui, pompa Mberok adalah tumpuan utama untuk menangani persoalan banjir di kawasan Kota Lama.

Baca Juga: Berikut Syarat yang Wajib Diketahui jika Akan Donorkan Plasma Darah Konvalesen

"Ini kalau tidak segera surut, padahal hanya disedot dari situ. Maka tidak boleh hanya karena administrasi itu menghambat. Saya minta tiga-tiganya digenjot dan mudah-mudahan hari ini tidak hujan lebat sehingga genangan bisa disedot," tegasnya.

Apalagi lanjut dia, di kawasan Kota Lama terdapat pusat transportasi publik yakni Stasiun Tawang yang juga terendam. Maka selain mengoptimalkan pompa Mberok, Ganjar juga meminta pihak PT KAI untuk mencari penyebab genangan di Stasiun Tawang. Jika diperlukan, maka gambar bangunan dibaca untuk memahami kondisi stasiun tersebut.

"Jadi harus dicari penyebab genangan, kalau memang ada kebocoran drainase, maka harus dibenahi secepatnya. Sebab kondisi curah hujan di Semarang ini cukup ekstem, dan diperkirakan BMKG kondisi ini bisa seminggu," pungkasnya.

Baca Juga: Kemenkes Pastikan jika DKI Jakarta Tidak Akan Lockdown

Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Pompa Banjir Wilayah Tengah Dua DPU Kota Semarang, Yoyok Wiratmoko membenarkan bahwa alasan tidak dihidupkannya semua pompa di lokasi itu karena memang belum diserahkan.

"Itu yang mengerjakan adalah Kementerian PUPR, dan belum diserahkan ke Pemkot Semarang. Jadi untuk mengoperasionalkannya, itu masih di ranah PUPR. Kami sudah melakukan komunikasi," katanya.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Sidak Sejumlah Titik Banjir di Jateng, Ganjar Pranowo Temukan Pompa Tak Optimal, Yoyok mengatakan akan menindaklanjuti perintah Ganjar untuk segera menghidupkan semua pompa yang ada. Sebab dirinya membenarkan, jika rumah pompa Mberok adalah tumpuan utama penanganan banjir di kawasan Kota Lama.

Baca Juga: Lakukan Transaksi Jual-Beli Menggunakan Mata Uang Selain Rupiah, Pemilik Pasar Muamalah Diamankan Polisi

"Kalau itu semua dihidupkan pasti akan semakin cepat," katanya.***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah