China ingin Vaksin Produksinya dinilai WHO untuk Penggunaan Global

- 6 Oktober 2020, 23:45 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19/Portalsurabaya.com
Ilustrasi Vaksin Covid-19/Portalsurabaya.com /Rere Radilla/

TAIWAN, SINARJATENG.COM - Taiwan sedang dalam pembicaraan agar vaksin COVID-19 yang diproduksi secara lokal dapat dinilai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagai langkah untuk penggunaan secara global, seorang pejabat WHO mengatakan pada Selasa 6 Oktober 2020.

Ratusan ribu pekerja esensial dan kelompok lain yang dianggap berisiko tinggi di Taiwan telah diberi vaksin yang dikembangkan secara lokal meskipun uji klinis belum sepenuhnya selesai. Tindakan itu meningkatkan kekhawatiran di antara para ahli soal keamanan vaksin.

Koordinator WHO untuk obat-obatan esensial dan teknologi kesehatan di kawasan Pasifik Barat, Socorro Escalate, mengatakan dalam konferensi pers daring pada Selasa, bahwa Taiwan telah mengadakan diskusi awal dengan WHO untuk memasukkan vaksinnya ke dalam daftar untuk penggunaan darurat.

Baca Juga: Laga Persipura vs PON Papua Tandai Peresmian Stadion Lukas Enembe

Prosedur pencatatan penggunaan darurat WHO memungkinkan penilaian terhadap vaksin dan perawatan yang tidak berlisensi untuk mempercepat ketersediaannya dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat.

Prosedur tersebut membantu negara anggota WHO dan badan pengadaan PBB untuk menentukan penerimaan masyarakat terhadap vaksin.

"Secara potensial melalui daftar penggunaan darurat, kualitas dan keamanan vaksin ini dan kemanjuran dapat dinilai dan kemudian ini dapat disediakan untuk pemegang lisensi kami," kata Escalante.

Baca Juga: KAI Daop 4 Imbau Pelanggar di Perlintasan Sebidang Terancam Denda

Taiwan memiliki sedikitnya empat vaksin eksperimental dalam tahap akhir uji klinis. Dua di antaranya dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara, dan dua sisanya masing-masingberasal dari Sinovac Biotech dan CanSino Biologics.

Vaksin-vaksin tersebut tengah diuji di sejumlah negara, seperti Pakistan, Indonesia, Brazil, Rusia, dan Uni Emirat Arab (UAE).***

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah