Myanmar Belum Kondusif, KBRI Yangon Terus Pantau Kondisi WNI

- 16 Maret 2021, 20:38 WIB
Seorang pria yang tertembak saat tindakan keras pasukan keamanan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta menunjukkan penghormatan tiga jari saat dia ditolong di Thingangyun, Yangon, Myanmar, 14 Maret 2021
Seorang pria yang tertembak saat tindakan keras pasukan keamanan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta menunjukkan penghormatan tiga jari saat dia ditolong di Thingangyun, Yangon, Myanmar, 14 Maret 2021 /ANTARA FOTO/REUTERS / Stringer/aww.

Sebagaimana dilaporkan Reuters, pada Senin 15 Maret 2021 pasukan Myanmar menembak mati sedikitnya 20 pengunjuk rasa pro demokrasi dan junta memberlakukan darurat militer di beberapa bagian kota utama Yangon.

Namun, pada Minggu 14 Maret 2021, tercatat sebagai hari paling berdarah karena Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, sebanyak 74 orang tewas. Mayoritas berada salam demonstrasi Hlaingthaya yang merupakan kawasan pabrik.

Baca Juga: Link Live Streaming Manchester City vs Borussia Monchengladbach: Prediksi Line Up Kedua Tim

Sejak 1 Februari 2021, total 183 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan Myanmar.***

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah