Sebagaimana dilaporkan Reuters, pada Senin 15 Maret 2021 pasukan Myanmar menembak mati sedikitnya 20 pengunjuk rasa pro demokrasi dan junta memberlakukan darurat militer di beberapa bagian kota utama Yangon.
Namun, pada Minggu 14 Maret 2021, tercatat sebagai hari paling berdarah karena Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, sebanyak 74 orang tewas. Mayoritas berada salam demonstrasi Hlaingthaya yang merupakan kawasan pabrik.
Baca Juga: Link Live Streaming Manchester City vs Borussia Monchengladbach: Prediksi Line Up Kedua Tim
Sejak 1 Februari 2021, total 183 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan Myanmar.***