Jutaan Orang AS Kehilangan Tunjangan di Tengah Pandemi Covid-19, Kebijakan Trump Penyebabnya

- 27 Desember 2020, 20:01 WIB
Donald Trump .*
Donald Trump .* /Instagram/@realdonaldtrump

Termasuk memperpanjang tunjangan pengangguran khusus, yang berakhir pada 26 Desember, dan $ 1,4 triliun untuk pengeluaran pemerintah normal.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja, tanpa tanda tangan Trump, sekitar empat belas juta orang bisa kehilangan tunjangan tambahan itu.

Penutupan sebagian pemerintah akan dimulai pada hari Selasa, kecuali Kongres dapat menyetujui RUU pendanaan pemerintah stop-gap sebelum itu.

Baca Juga: Studi Medis Tunjukkan Obat Anti Diare Loperamide Dapat Matikan Sel Kanker

Setelah perselisihan berbulan-bulan, Partai Republik dan Demokrat menyetujui paket itu akhir pekan lalu.

Dengan dukungan Gedung Putih, Trump, yang menyerahkan kekuasaan kepada Presiden terpilih Demokrat Joe Biden yang akan dilakukan pada 20 Januari 2021.

Tapi sejak itu Trump mengeluh bahwa RUU itu memberikan terlalu banyak uang untuk kepentingan khusus, proyek budaya, dan bantuan asing, sementara cek stimulus $ 600 satu kali untuk jutaan orang Amerika, ia juga menuntut agar dinaikkan menjadi $ 2.000.

Baca Juga: Bamsoet, Ketua MPR RI Ingatkan Pentingnya Pendidikan Wawasan Kebangsaan

"Mengapa politisi tidak ingin memberi orang $ 2.000, daripada hanya $ 600? Itu bukan kesalahan mereka, tapi kesalahan China, berikan uang kepada rakyat kami!" ucap Trump dalam cuitan akun twitternya @realDonaldTrump pada 26 Desember 2020. Dikutip dari Pikiran Rakyat berjudul Karena Kebijakan Donald Trump, Jutaan Orang Akan Kehilangan Tunjangan di Tengah Terpuruknya Ekonomi.

Banyak ekonom yang setuju bantuan RUU itu terlalu rendah, tetapi mengatakan dukungan langsung masih diterima dan diperlukan.

Halaman:

Editor: Eko Wahyu Putranto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah