Begini Dampak Makan Buah Kering Bagi Kesehatan Tubuh

- 2 Desember 2020, 17:26 WIB
ILUSTRASI kismis.*
ILUSTRASI kismis.* /Pixabay/forwimuwi//

Di sisi lain, penelitian lain menemukan orang mungkin tidak makan cukup buah karena sejumlah alasan - termasuk ketersediaannya yang terbatas, biaya dan fakta buah itu dapat cepat rusak.

Sementara buah kering bisa tersedia sepanjang tahun, relatif konsisten dalam kualitasnya dan dapat disimpan lebih lama daripada buah segar.

Baca Juga: Carry Pick-Up Jadi Mobil Niaga Terlaris, Suzuki Klaim Rajanya Pick-Up di Indonesia

"Bentuk buah yang diproses secara minimal, termasuk dibekukan, kalengan, dan dikeringkan, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan buah segar," kata Asisten profesor ilmu gizi di Texas Tech University, Kristina Petersen.

Lebih lanjut, dalam studi yang menggunakan data yang melibatkan 25.590 peserta Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional, Sullivan juga mengumpulkan informasi indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan tekanan darah - dan kualitas makanan mereka secara keseluruhan para peserta.

Dia dan tim menemukan, orang yang mengonsumsi buah kering memiliki pola makan yang lebih sehat daripada mereka yang tidak. Mereka juga cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah, begitu juga lingkar pinggang, dan tekanan darah sistoliknya.

Baca Juga: Kemenko PMK Sebutkan Tiga Dimensi Penguat Moderasi Beragama

"Orang cenderung makan lebih banyak buah saat mereka makan buah kering. Saat buah kering tidak dimakan, asupan buah segar ternyata tidak lebih tinggi. Jadi, buah kering bisa menjadi cara untuk meningkatkan asupan buah secara keseluruhan pada orang yang tidak makan buah dalam jumlah yang disarankan," kata Sullivan.

Selain itu, para peneliti juga menemukan, saat orang memakan buah kering, asupan karbohidrat total, lalu serat, kalium, lemak tak jenuh ganda, dan kalori total secara keseluruhan lebih tinggi.

"Dalam penelitian kami, orang yang mengonsumsi buah-buahan kering memiliki asupan kalori yang lebih tinggi tetapi BMI dan lingkar pinggang lebih rendah yang menunjukkan mereka lebih aktif secara fisik," kata ahli gizi di Evan Pugh University, Penny Kris-Etherton.

Halaman:

Editor: Aman Ariyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah