Pembangunan SUTET Ungaran-Pedan Berharap Datangkan Manfaat Bagi Masyarakat

- 9 November 2020, 20:42 WIB
sosialisasi SUTET dan Saluran Udara Tekanan Tinggi (SUTT) 150KV kV Ampel Incomer, di Kecamatan Susukan dan Desa Jetis, Kecamatan Kaliwungu di Kabupaten Semarang, Senin 9 November 2020.
sosialisasi SUTET dan Saluran Udara Tekanan Tinggi (SUTT) 150KV kV Ampel Incomer, di Kecamatan Susukan dan Desa Jetis, Kecamatan Kaliwungu di Kabupaten Semarang, Senin 9 November 2020. /Humas Jateng/

“Kami percaya (tak berdampak pada kesehatan) karena pembangunan fasilitas ini telah melalui perhitungan dan tidak asal-asalan, jadi tidak berdampak pada kesehatan,” imbuhnya.

Warga lain, Muflihatur Rofiah mengaku mempunyai sebidang tanah di Desa Payungan. Walau sempat berat hati melepas properti miliknya, namun melihat pembangunan SUTET untuk kepentingan Negara, ia mendukung penuh pembangunan.

Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Pemulihan Ekonomi sedang berjalan di Jalur yang Benar

“Sebetulnya agak berat (melepas), ibaratnya tanah itu kan tidak semua orang bisa beli. Karena itu mencakup kepentingan umum, saya mendukung diniati untuk ibadah biar pahalanya mengalir,” paparnya.

Manajer Sub Bidang Pertanahan dan Komunikasi PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah II (UIPJBT) Taufiqur Rahman mengatakan, pembangunan jaringan SUTET 500 KV dan SUTT 150 KV dilakukan untuk meningkatkan keandalan listrik Pulau Jawa. Sistem ini, diharapkan memperkuat backbone kelistrikan di jalur tengah yang menghubungkan jalur pantai utara dan sisi selatan Jawa.

“Pembangunan SUTET 500 kV diharap dapat meningkatkan keandalan listrik. Kita tahu pada tahun 2019 sempat terjadi black out (padam). Dengan adanya ini bisa jadi cadangan. Misalnya di jalur utara sedang ada pemeliharaan, yang di jalur tengah menuju selatan bisa jadi back up dan menyediakan pasokan, ” ungkapnya.

Baca Juga: Tingkatkan PAD, Komisi C DPRD Jateng Studi Banding ke Bapenda Jatim

Secara teknis, SUTET 500 KV Ungaran-Pedan akan melewati empat daerah di Jawa Tengah. Di antaranya Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten. Nantinya, jaringan tersebut akan melewati tanah milik warga.

Taufiq menjelaskan, tapak tower SUTET 500 kV berdimensi 28×28 meter yang paling besar 39 x 39 meter. Adapun, tapak tower SUTT 150 kV minimal 15×15 meter hingga 25×25 meter.

Ia menambahkan, nantinya juga akan dibangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) dan Gardu Induk (GI), yang selanjutnya membagi listrik kepada konsumen. Dikatakan Taufiq, dengan adanya jaringan tersebut, akan menarik pelaku industri massal yang membutuhkan kelancaran pasokan listrik.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah