Ganjar Minta Penanganan dan Pencegahan COVID-19 di Jateng Kembali Diperketat

- 9 November 2020, 20:02 WIB
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANG, SINARJATENG.COM - Penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah akan lebih diperketat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahkan berencana akan memberikan penghargaan bagi daerah yang secara optimal melaksanakan program Jogo Tonggo.

Upaya tersebut sebagai langkah mempercepat penyembuhan dan menekan angka kematian, usai dilakukan rapat koordinasi pencegahan Covid-19 bersama beberapa pihak terkait di Ruang Rapat kantor Setda Provinsi Jawa Tengah, Senin 9 November 2020.

Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Pemulihan Ekonomi sedang berjalan di Jalur yang Benar

“Edukasi protokol kesehatan ternyata dibutuhkan sampai tingkat masyarakat, agar sisi pencegahannya bisa berjalan,” ujar Ganjar Pranowo.

Ia menyatakan telah melakukan evaluasi, terutama terkait pelaksanaan roda ekonomi yang diketahui masih banyak pelanggaran protokol kesehatan. Sehingga perlu diperketat kembali upaya penanganan dan pencegahannya.

“Rasa-rasanya setelah kita buka (roda ekonomi) banyak yang tidak mau disiplin. Maka, inilah kita putuskan ayo kita ketatkan lagi. Semua harus bergerak,” lanjutnya.

Baca Juga: Tingkatkan PAD, Komisi C DPRD Jateng Studi Banding ke Bapenda Jatim

Disinggung soal program Jogo Tonggo, Ganjar berencana akan memberikan penghargaan bagi mereka yang telah melaksanakan secara optimal.

“Nanti kita evaluasi agar setiap Jogo Tonggo bisa perform. Kalau perlu kita lombakan,” ungkap gubernur.

Selain itu, ia juga akan memacu beberapa daerah di Jawa Tengah untuk terus mampu menekan angka kematian dan mempercepat penyembuhan. Termasuk, mengontrol kinerja yang ada di daerah-daerah agar program berjalan dengan baik.

Baca Juga: Polda Banten ungkap 108 kasus narkoba pada Januari-Oktober 2020

“Beberapa daerah tertentu menjadi catatan, umpama Blora. Kayaknya perlu kita dekatkan tempat laboratoriumnya sehingga bisa lebih cepat penangannnya,” tutur Ganjar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyampaikan penanganan dan pencegahan dilakukan salah satunya dengan mengutamakan kelompok rentan, seperti lanjut usia (lansia) dan ibu hamil.

“Semua kelompok rentan kita lakukan skrining, seperti lansia dan ibu hamil,” paparnya.

Baca Juga: Adakan Webinar Jurnalistik, Mahasantri Ponpes Bina Insani Diajak untuk Selalu Cross-Check Fakta

Upaya tersebut juga dilakukan di tempat pengungsian bencana erupsi Gunung Merapi. Beberapa pengungsi yang dinyatakan reaktif usai tes cepat deteksi virus Corona, telah dilakukan tes PCR.

“Sudah, semua yang reaktif dilanjutkan tes PCR, kita pastikan terinfeksi atau tidak. Karena rapid test masih ada banyak kemungkinan. Tapi sampai saat ini saya belum cek hasilnya,” tandasnya.***

 

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah