MAGELANG, SINARJATENG.COM - Pemerintah Kabupaten Magelang terus mempersiapkan tempat-tempat pengungsian bagi warga yang berada pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi, baik menggunakan fasilitas sekolah, Tempat Evakuasi Akhir (TEA), dan bangunan pemerintah.
Seluruh tempat pengungsian tersebut dipersiapkan dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Pokoknya semuanya kita siapkan untuk menampung para pengungsi apabila memang mereka harus turun,” ujar Bupati Magelang Zaenal Arifin, Senin 9 November 2020.
Baca Juga: Jumlah COVID-19 di Boyolali bertambah 45 jadi 1.291 kasus
Zaenal menuturkan, karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, maka penerapan protokol kesehatan dikedepankan dalam mempersiapkan tempat-tempat pengungsian dengan mendirikan bilik bersekat untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Setiap keluarga/KK akan menempati satu bilik yang terpisah satu dengan lainnya.
Untuk pendidikan bagi anak-anak yang berada di pengungsian, Pemkab Magelang telah menyiapkan peelajaran melalui online/daring. Selain itu juga akan dilakukan pelayanan trauma healing bagi anak-anak dengan memberikan hiburan dan dukungan secara psikis untuk meminimalisir dampak traumatis yang dihadapi.
“Pendidikannya tetap dilakukan dari jarak jauh (daring) dan juga nanti ada trauma healing secara langsung untuk memberikan hiburan kepada mereka,” tuturnya.
Baca Juga: KPK panggil Legal Manager PT MIT Kasus Suap-Gratifikasi Perkara di MA
Terkait aktivitas penambangan di Merapi, Zaenal mengatakan bahwa sesuai dengan rekomendasi dari BPPTKG, aktivitas penambangan di wilayah KRB III (radius 0-10km dari puncak Merapi) harus dihentikan.