SEMARANG, SINARJATENG.COM - Ketua Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi mengungkapkan fakta masih lemahnya kekuatan ekonomi umat Islam di Indonesia termasuk Jawa Tengah.
Pelaku ekonomi muslim hanya 10 persen saja dan umat Islam jangan lengah dan sekedar menjadi konsumen tapi harus tangguh sebagai produsen dan marketing.
“Ketertinggalan ini harus disadari dengan cara pemberdayaan terhadap para ekonomi di kalangan muslim serta memunculkan sinergitas yang tinggi untuk meraih pasar yang lebih besar,” kata KH Darodji ketika melantik pengurus Muslim Trade Center (MTC) Jawa Tengah periode 2020-2023, di Semarang, Minggu 8 November 2020.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-20 Stadion Manahan Solo Kembali Direnovasi
Kiai Darodji menegaskan, MTC Jawa Tengah sengaja didirikan oleh tiga pilar strategis, yakni MUI Jawa Tengah bersinergi dengan Kadin Jawa Tengah dan Wali Kota Semarang. Misinya untuk mengangkat para bisnis di kalangan muslim yang masih lemah agar berkembang sehingga ke depan mampu menjadi pelaku-pelaku ekonomi yang tangguh.
“Maka kinerja utama MTC, berperan sebagai komunikator dalam membangun sinergitas bisnis di kalangan muslim,” tambahnya.
Menurut Kiai Darodji, muslim yang kuat ekonominya lebih disukai Allah SWT dibanding muslim yang lemah. MTC Jawa Tengah memiliki potensi besar dan strategis untuk mengangkat para pelaku bisnis di kalangan muslim yang masih lemah.
Baca Juga: Walikota Salatiga Minta Pelaku Ekonomi Kreatif Terus Berinovasi di Tengah Pandemi
“Syaratnya jangan mudah putus asa dan harus memiliki semangat tinggi dalam menjalankan program kerja,” tambahnya.