“Nanti kita evaluasi agar setiap Jogo Tonggo bisa perform. Kalau perlu kita lombakan,” ungkap gubernur.
Selain itu, ia juga akan memacu beberapa daerah di Jawa Tengah untuk terus mampu menekan angka kematian dan mempercepat penyembuhan. Termasuk, mengontrol kinerja yang ada di daerah-daerah agar program berjalan dengan baik.
Baca Juga: Polda Banten ungkap 108 kasus narkoba pada Januari-Oktober 2020
“Beberapa daerah tertentu menjadi catatan, umpama Blora. Kayaknya perlu kita dekatkan tempat laboratoriumnya sehingga bisa lebih cepat penangannnya,” tutur Ganjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyampaikan penanganan dan pencegahan dilakukan salah satunya dengan mengutamakan kelompok rentan, seperti lanjut usia (lansia) dan ibu hamil.
“Semua kelompok rentan kita lakukan skrining, seperti lansia dan ibu hamil,” paparnya.
Baca Juga: Adakan Webinar Jurnalistik, Mahasantri Ponpes Bina Insani Diajak untuk Selalu Cross-Check Fakta
Upaya tersebut juga dilakukan di tempat pengungsian bencana erupsi Gunung Merapi. Beberapa pengungsi yang dinyatakan reaktif usai tes cepat deteksi virus Corona, telah dilakukan tes PCR.
“Sudah, semua yang reaktif dilanjutkan tes PCR, kita pastikan terinfeksi atau tidak. Karena rapid test masih ada banyak kemungkinan. Tapi sampai saat ini saya belum cek hasilnya,” tandasnya.***