Jelang Ramadan, Dinas Perdagangan Kota Semarang Pantau Harga Bahan Poko di Pasar Tradisonal

- 8 April 2021, 21:42 WIB
Dinas Perdagangan Kota Semarang dan Dinas Ketahanan Pangan melakukan pantuan harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di beberapa pasar tradisional di Kota Semarang
Dinas Perdagangan Kota Semarang dan Dinas Ketahanan Pangan melakukan pantuan harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di beberapa pasar tradisional di Kota Semarang /Humas Pemkot Semarang

SINARJATENG.COM – Dinas Perdagangan Kota Semarang dan Dinas Ketahanan Pangan melakukan pantauan terkait harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) dan ketersedian stok kebutuhan masyarakat di beberapa pasar tradisional pada Kamis 8 April 2021

Dari hasil monitoring tim gabungan, terdapat sejumlah harga bahan pangan yang terpantau naik, seperti telur, daging ayam, dan minyak goreng.

Harga dan ketersedian stok kebutuhan pangan, ada kenaikan harga telur di kios sembako Pasar Bulu, yakni harga telur menjadi Rp24.000/kg dari sebelumnya harga Rp21.000/kg.

Baca Juga: Ikut Kawal Kedatangan Vaksin Sinovac Sebanyak 2.720 Viral, Polda Kalteng: Dukung Upaya Vaksinasi Covid-19

Baca Juga: Diduga Mengantuk, Truk Tabrak Truk sedang Ganti Ban di Tol Pemalang-Batang Jawa Tengah

Untuk harga daging ayam sekarang naik menjadi Rp40.000/kg, sebelumnya harga daging ayam Rp32.000/kg. Sedangkan untuk harga daging sapi stabil dengan harga bervariasi tergantung jenisnya dari mulai Rp95.000 hingga Rp110.000/kg.

Salah satu pedagang Pasar Bulu, Siti Isnaeni mengatakan, kenaikan harga telur terjadi sejak dua hari yang lalu.

“Hanya telur yang naik. Kalau harga minyak goreng dan beras masih stabil. Minyak goreng harganya sekitar Rp13.000 hingga Rp14.000/liter. Dan beras pada kisaran harga Rp10.000 hingga Rp12.000/kg,” jelasnya

Sementara itu, harga daging ayam melambung mencapai Rp40.000/kg, pada pekan pertama bulan April ini.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Polda Metro Larang Kegiatan Sahur on The Road di Jakarta

Azizah, pedagang di Pasar Bulu menjelaskan, naiknya harga daging ayam potong sejak akhir bulan Maret. Hal ini membuat konsumen enggan membeli daging ayam.

“Mulai tanggal 27 Maret naik sedikit-sedikit. Dari R32.000/kg jadi Rp40.000/kg sekarang. Ambilnya ayam ini kulakan di daerah Boja, Kabupaten Kendal,” ungkapnya

Kenaikan harga ini membuatnya mengurangi stok pembelian ayam potong. Dari semula rata-rata sekitar seratus ekor dikurangi menjadi delapan puluhan potong.

Baca Juga: Bisakah Kita Makan di Dalam Restoran Jika Sudah Divaksinasi Covid-19?

Sedangkan pedagang Di Pasar Karangayu, Royati menuturkan, harga cabai turun. Seperti cabai rawit merah sudah pada harga Rp60.000/kg dari sebelumnya melambung Rp100.000/kg. Cabai tampar merah turun menjadi Rp50.000/kg dari Rp80.000/kg

“Yang naik cabai keriting hijau, dari Rp17.000 menjadi Rp30.000. Bawang merah juga naik jadi Rp40.000 dari sebelumnya Rp20.000. Lalu bawang putih kating Rp30.000 dari sebelumnya Rp25.000. Yang lain-lain masih cukup stabil" tuturnya.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dan Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Sugeng Dilianto mengatakan, secara umum harga sembako di pasar tradisional Kota Semarang relatif stabil. Hanya ada kenaikan harga beberapa bahan pangan, seperti telur, daging ayam, serta minyak goreng.

Baca Juga: Berikut Lokasi Rukyatul Hilal untuk Isbat Awal Ramadhan 1442 H pada 12 April 2021

"Untuk kenaikan harganya sendiri misalnya telur dan minyak goreng hanya sekitar Rp1.000/kg dan harga daging ayam yang kenaikannya cukup signifikan. Kenaikan harga ini biasanya terjadi karena adanya permintaan yang naik, sedangkan penawarannya tetap. Sehingga otomatis harga mengikuti kebutuhan pasar,” jelasnya

Sedangkan terkait harga daging ayam saat ini mulai tinggi, pihaknya akan bekerjasama dengan Polrestabes Semarang untuk menyambangi peternak, dan penjual di tingkat pertama. Tujuannya untuk berdialog agar harganya tetap stabil dan bisa terjangkau oleh masyarakat.

"Biasanya kenaikan harga sembako dan daging ayam terjadi mendekati menjelang bulan Ramadan. Sedangkan untuk harga cabai mulai turun, karena pengaruh faktor cuaca,"pungkas Sugeng.***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah