Peringati Hari Kartini, Begini Nasehat dan Petuah dari Ketua TP PKK Atikoh Ganjar Pranowo

21 April 2021, 15:10 WIB
Ketua TP PKK Atikoh Ganjar Pranowo saat menjadi pembina upacara memperingati hari Kartini /Humas Pemprov Jateng


SINARJATENG.COM – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo, menyoroti perjuangan perempuan zaman now yang berhadapan dengan disrupsi informasi dan era teknologi digital, sebagaimana dikutip SinarJateng.com dari jatengprov.go.id.

Hal itu disampaikan Atikoh saat menjadi pembina upacara HUT ke-142 Kartini, di Pendopo Museum Kartini pada Rabu, 21 April 2021.

Ia didampingi oleh Wakil Ketua I TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin dan Ketua TP PKK Rembang Hasiroh Hafidz.

Baca Juga: Wabup Pemalang Minta Penguatan Soft Skill Peserta Didik Perlu Ditingkatkan

Menurut Atikoh perjuangan Kartini masih relevan diteladani oleh perempuan di zaman sekarang.

Atikoh menyebut, perempuan harus cerdas dan memiliki banyak ketrampilan.

“Bila kita telaah, pendapat dan gagasan beliau luar biasa. Ia (Kartini) meminta kita untuk optimis dan bersikap positif.

Baca Juga: Terkesan Lamban, Kuasa Hukum Pelapor Pertanyakan Penanganan Perkara Kasus Ujaran Kebencian di Polda Jateng

Setelah berkeliling museum, menunjukkan betapa cerdasnya beliau, menguasai enam bahasa dan multitalenta, bisa jahit melukis, mengajar dan menulis,” kata Atikoh.

Atikoh berpendapat, semangat perjuangan Kartini bisa dijadikan acuan di era modern ini.

Menurut Atikoh, perempuan masa kini menghadapi tantangan yang jauh lebih berat.

Baca Juga: Sidak ke Pasar, Polsek Mranggen Imbau Pedagang untuk Waspasda Tindak Kejahatan Jelang Lebaran 1442 H

Tantangan tersebut seperti perempuan di garis kemiskinan, perempuan kepala keluarga, perempuan disabilitas, perempuan HIV-AIDS, perempuan pekerja migran dan perempuan korban kekerasan.

Selain itu, ia menyoroti angka kematian ibu masih cukup tinggi dan pernikahan usia dini.

Atikoh juga mewanti-wanti agar kesehatan ibu dan bayi menjadi perhatian.

Hal tersebut karena kesehatan ibu memengaruhi perkembangan generasi selanjutnya.

Baca Juga: Dewan Pers: Selama 10 Tahun, Kini 18.000 Wartawan Sudah Miliki Sertifikat dan Kartu Kompetensi

“Fenomena yang kita hadapi setiap hari adalah kegandrungan anak-anak dengan media sosial. Dalam hal ini, harus terus kita waspadai dan awasi.

Penggunaan media sosial seperti Facebook, Youtube, twitter, Tiktok, maupun Instagram harus bijak. Hati-hati dengan banyak munculnya berita hoaks,” ujarnya.

Ia mengatakan jika tidak ditanggulangi, kebebasan mengakses informasi bisa menyebabkan bangsa Indonesia terjebak dalam krisis jatidiri, ideologi, karakter, dan kepercayaan.

Baca Juga: Nama Pendiri NU Hilang di Kamus Sejarah Buatan Kemendikbud, Fadli Zon: Ada yang Hendak Belokkan Sejarah

Oleh karena itu, Atikoh memberi penekanan agar dalam pendidikan keluarga juga harus menanamkan nilai-nilai Pancasila dan agama.

Menurutnya, hal itu berfungsi sebagai benteng, bagi generasi muda.***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler